Tips Mencegah Sembelit Saat Anak Mulai Naik Tekstur Saat Mengonsumsi MPASI
Dari total 1.200 ml kenutuhan cairan, 70 persen untuk jatah ASI dan 30 persennnya lagi kebutuhan air didapatkan dari dipenuhi oleh MPASI
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Saat proses mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) ada tahapan naik tekstur dari makanan yang sangat halus, kasar, hingga keras atau bisa mengonsumsi makanan orang dewasa.
Biasanya saat anak mulai naik tektstur masalah yang sering terjadi adalah anak jadi mengalami susah buang air besar.
Dokter Spesialis Anak, dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K) menjelaskan salah satu faktor penyebabnya adalah dari jenis makanan yang diberikan.
Produk-produk yang harus dijeda dulu pemberian untuk anak supaya buang air besar (BAB) nya lancar adalah produk berbahan dasar susu.
"Tidak semua anak alami tapi kalau mengalami ini, lihat apakah memang ada bahan membuat sembelit misalnya produk susu, banyak keju ditambah susu dan lainnya," kata dr. Titis saat live di instagram IDAI, @IDAI_IG.
Baca: Anaknya Belum 6 Bulan Sudah Diberi MPASI, Ini Kata Shandy Aulia Setelah Dihujani Kritik oleh Netizen
Kemudian pastikan juga saat anak naik tekstur kebutuhan airnya tercukupi dan tetap diutamakan dengan pemberian ASI terlebih dulu.
Dr. Titis mencontohkan pada bayi enam bulan butuh cairan sebanyak 150 sampai 200 mililiter (ml) air per kilogram berat badan jadi kalau beratnya 6 kg dibutuhkan 900 hingga 1.200 ml air per hari.
Dari total 1.200 ml kenutuhan cairan, 70 persen untuk jatah ASI dan 30 persennnya lagi kebutuhan air didapatkan dari dipenuhi oleh MPASI misalnya kuah atau buah yang banyak air.
Baca: Sumber Lemak yang Tepat untuk Makanan Pendamping ASI
"Jadi 70 persennya ASI itu komposisinya harus paling banyak, sisanya itu MPASI kontribusinya dari makajan dari kuah, atau bahan makanan lain yang megandung air," ungkap dr. Titis.
Kalau kebutuhan air tercukupi maka anak biasanta akan buang air kecil setiap empat jam sekali dengan warna pipis yang lebih muda.
"Jangan terlalu takut kekurangan air, intinya kalau anak cukup minum pipis minimal empat jam sekali, dengan jumlah khusus dan warna lebih mudah," pungkas dr. Titis.