Mengenal Osteoporosis dan Osteoarhritis, Berikut Kiat Pencegahan dan Pengobatannya
Selama ini kita sering mendengar orang mengeluhkan sakit pada tulang dan persendiannya
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini kita sering mendengar orang mengeluhkan sakit pada tulang dan persendiannya. Ada yang menyebut hal itu adalah gejala pengapuran tulang.
Benarkah? Lalu bagaimana penjelasannya?
Dokter spesialis Ortopedi dari Siloam Hospitals Balikpapan, dr Yuliana Rianto, Sp.OT mengatakan, Osteoporosis ( OP ) dan Ostroarhtitis ( OA) adalah keluhan pada tulang dan sendi manusia yang dirasakan atau terdeteksi pada saat bergerak ketika melakukan aktivitas.
OP sendiri sering disebut dengan istilah patah atau hancurnya tulang sebagai akibat pembentukan tulang baru. Prosesnya jauh lebih lambat daripada pembuangan jaringan tulang lama.
"Ada 'remodelling' tulang pada tubuh manusia. Artinya terjadi proses pembentukan dan penghancuran (tumbuh, kembang) dengan seimbang," ujar dr Yuliana Rianto, Sp.OT.
Baca: Cara Membuat Salad Buah Segar, Bisa Jadi Camilan Sehat untuk Keluarga di Rumah
Yuliana menjelaskan, dalam tubuh manusia tiga lokasi tulang menjadi teramat penting dalam menjaga kesimbangan tubuh, yaitu tulang belakang, tulang (leher) pinggul, tulang pergelangan (tangan,kaki).
Bagaimana dengan OA? Ini adalah suatu jenis peradangan atau arthritis yang terjadi ketika jaringan pada ujung ujung tulang (sendi) mengalami keausan atau pengapuran.
Rokok dan Minuman Beralkohol Jadi Pemicu
Dokter Yuliana menjelaskan, orang yang mengalami OA dapat mendapatkan risiko antara lain kegemukan hingga faktor penuaan.
Sedangkan pada wanita lebih beresiko diakibatkan adanya faktor genetik, riwayat trauma tulang dan lainnya.
"Merokok dan kebiasaan mengkonsumsi minuman berakhol turut memicu peningkatan sel sel penghancur tulang," imbuhnya mengingatkan.
Baca: Empat Pegawai Terpapar Corona, Tiga Hotel di Cipanas Garut Ditutup
Yuliana menjelaskan, bagian dari sendi yang sangat beresiko mengalami OA adalah sendi lutut karena penopang berat badan, lalu sendi tangan karena sering digunakan untuk aktivitas dan sendi pinggul karena kurang beraktivitas.
Cara mencegah dan mengobati OsteoPhorosis & OsteoArhritis dapat dilakukan melalui therapi tanpa obat, yaitu berolahraga.
Selain itu Anda juga disarankan rutin melakukan gerakan seperti senam atau jalan santai sesuai jarak kemampuan.
"Asupan nutrisi yang cukup, konsumsi susu pada usia dini, phsyoterapi, aktifitas penguatan otot, termasuk cara awal guna awal tindakan pengobatan OP&OA," ujar Yuliana.
Yuliana menjelaskan, Siloam Hospitals Balikpapan saat ini memiliki fasilitas Xray, MRI tulang dari terapi awal hingga pembedahan dan program pemuliham terhadap keluhan OsteoPhorosis dan OsteoArhritis.