Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

7 Kondisi Kondisi Seseorang Jadi Sasaran Gigitan Nyamuk

Orang zaman dulu kerap menyebut, sasaran gigitan nyamuk adalah pemilik darah yang lebih manis.

Editor: Willem Jonata
zoom-in 7 Kondisi Kondisi Seseorang Jadi Sasaran Gigitan Nyamuk
Shutterstock
Nyamuk Aedes Aegypti. (Shutterstock) 

TRIBUNNEWS.COM - Orang zaman dulu kerap menyebut, sasaran gigitan nyamuk adalah pemilik darah yang lebih manis.

Di balik pemikiran tersebut, ternyata terdapat penjelasan ilmiah yang melatari, kenapa seseorang sering digigit nyamuk ketimbang yang lainnya.

Ahli entomologi medis sekaligus pakar nyamuk dari University of Florida AS, Dr. Jonathan Day menyampaikan, nyamuk lebih menyukai sebagian orang bukan isapan jempol belaka.

Baca: 8 Museum Unik di Indonesia, Ada Museum Nyamuk hingga Museum Tsunami

"Beberapa orang memiliki zat kimia tertentu, sehingga lebih disukai nyamuk," jelas dia, seperti dilansir Time (10/9/2014).

Menurut Day, terdapat beberapa bukti kuat sejumlah zat kimia di dalam tubuh manusia yang bisa menarik nyamuk.

Berikut beberapa alasan kenapa seseorang lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang lain:

1. Tingkat karbondioksida tinggi

Berita Rekomendasi

Nyamuk mendeteksi sasaran atau mangsanya lewat karbondioksida (CO2). Dilansir dari Healthline, setiap orang mengeluarkan CO2 ketika bernapas.

Baca: Kebakaran Rumah di Bekasi Tewaskan Ibu dan 2 Anak, Penyebab Diduga Obat Nyamuk Bakar

Tingkat pengeluaran CO2 akan meningkat saat tubuh banyak bergerak, seperti ketika berolahraga.

Tak heran, orang yang sedang banyak mengeluarkan CO2 cenderung lebih mudah dideteksi dan jadi sasaran nyamuk.

2. Bau tertentu

Alasan lain kenapa sering digigit nyamuk adalah kandungan senyawa tertentu di kulit manusia.

Nyamuk demam berdarah
Nyamuk demam berdarah (India.com)

Senyawa seperti asam laktat dan amonia dapat memberi bau atau aroma yang dapat menarik nyamuk.

Menurut studi, bau badan atau aroma tubuh juga dipengaruhi faktor genetik.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas