Ketahui Gejala Jantung Koroner dan Deteksi Awal untuk Pencegahan
Penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah arteri koroner, disebut jantung koroner.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah arteri koroner, disebut jantung koroner.
Pembuluh darah arteri koroner sendiri berfungsi mengalirkan darah pembawa sari makanan dan oksigen ke otot jantung.
Dampak dari tidak lancarnya aliran darah ke otot jantung tersebut, bisa mengakibatkan kerusakan otot-otot jantung.
Kondisi itu sebagai sebab gangguan pompa jantung (gagal jantung) dan bahkan kematian.
Oleh sebab itu, penyakit jantung koroner tidak layak disepelekan.
Baca: Manfaat Telur Puyuh, Cegah Penyakit Kronis hingga Meningkatkan Kesehatan Jantung
Terlebih lagi, kecenderungan terjadinya penyakit jantung koroner termasuk penyakit kardiovaskuler lainnya, seperti stroke otak, hipertensi, dan penyakit pembuluh darah perifer dilaporkan saat ini bergeser pada usia yang lebih muda, terutama menyerang kelompok usia produktif.
Faktor risiko penyakit jantung koroner
Melansir NIH, ada banyak faktor risiko penyakit jantung koroner. Risiko penyakit jantung koroner pada seseorang akan meningkat seiring dengan jumlah faktor risiko yang dimiliki dan seberapa seriusnya.
Berikut ini beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner yang perlu diwaspadai:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Kebiasaan merokok
- Diabetes melitus (kencing manis)
- Kegemukan (obesitas)
- Genetik (faktor keturunan keluarga)
- Kurang olahraga
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Stres karena berbagai sebab
Beberapa faktor risiko, seperti obesitas, kurang olahraga, konsumsi alkohol berlebih, stres, diabetes, merokok, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi dapat diubah melalui perubahan gaya hidup jantung sehat.
Sementara, faktor risiko lain, seperti jenis kelamin, usia tua, riwayat keluarga dan genetika, serta ras dan etnis, tidak dapat diubah.
Tanda dan gejala penyakit jantung koroner Mengenal berbagai gejala penyakit jantung koroner kiranya penting sebagai langkah deteksi dini penyakit mematikan ini.
Baca: Kerap Disangka Masuk Angin Biasa, 5 Penyakit Ini Justru Bisa Berbahaya, Termasuk Serangan Jantung
Melansir Mayo Clinic, jika pembuluh darah arteri koroner menyempit, sari makanan dan oksigen sulit dialirkan ke jantung, terutama saat jantung berdetak kencang, seperti saat berolahraga.
Pada awalnya, aliran darah yang menurun mungkin tidak akan menimbulkan gejala apapun.