Dokter Spesialis: Penderita Penyakit Jantung Bisa Berolahraga Selama Pandemi
Virus SARS-Cov-2 menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara penderita penyakit jantung memang memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai riset menyebutkan bahwa salah satu penyakit yang paling sering ditemukan dalam korban meninggal pasien Covid-19 adalah penyakit jantung.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 beberapa bulan lalu mengatakan bahwa terdapat 5 dari 10 kasus meninggal yang memiliki riwayat penyakit jantung. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Dr. Rien dalam acara bincang BaBe 1-on-1.
"Virus SARS-Cov-2 menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara penderita penyakit jantung memang memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah dari orang sehat," kata dokter spesialis jantung, Dr. Rien Afrianti, Sp.PD, Sp.JP, FIHA di acara bincang BaBe 1 on 1 yang diselenggarakan platform distribusi konten Babe dalam rangka Hari Jantung Sedunia, baru-baru ini di Jakarta.
Dokter Rien menyatakan, kelompok ini lebih rentan terkena virus ini, karena sistem kekebalannya tidak begitu kuat.
Meksipun begitu, bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga, terutama di tengah pandemi.
Baca: Kenali Gejala Dini Skoliosis pada Anak, Penderitanya Bisa Alami Gangguan Jantung dan Paru-Paru
Dr. Rien mengatakan, pada pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung, olahraga justru dapat membantu agar serangan itu tidak terjadi lagi.
Baca: Ketahui Tanda dan Penyebab Jantung Lemah, Apabila Dibiarkan Bisa Fatal
Berikut beberapa tips dari Dr. Rien untuk mengukur kemampuan berolahraga bagi penderita penyakit jantung selama pandemi ini:
1. Lakukan olahraga berintensitas ringan
Lakukan olahraga ringan maksimal 150 menit/minggu atau intensitas sedang selama 75 menit/minggu.
2. Perhatikan denyut jantung selama melakukan olahraga
Cara menghitung maksimal denyut jantung adalah 220 dikurangi usia. Dalam olahraga intensitas sedang, denyut jantung ideal adalah 50%-70% dari jumlah maksimal.
Sedangkan intensitas ringan di bawahnya. Jika denyut jantung sudah melebihi hitungan ini, maka olahraga harus dihentikan.
3. Tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan, yaitu memakai masker, jaga jarak minimal 1.5 meter, serta cuci tangan dengan sabun.
4. Tetap mengkonsumsi obat rutin untuk penyakit jantung.
Shelly Tantri, Senior Business Development Manager BaBe mengatakan, selama ini BaBe berkontribusi membagikan informasi yang akurat kepada para penggunanya, termasuk mengenai kesehatan dan Covid-19.
"Terdapat banyak informasi yang beredar mengenai bagaimana penderita penyakit jantung menyikapi Covid-19. Acara bincang BaBe 1-on-1 dengan Dokter Spesialis Jantung ini diharapkan dapat memberikan informasi yang kredibel dan bermanfaat bagi para pengguna BaBe," kata Shelly Tantri.