Sembelit Pada Anak yang Harus Dipahami Orangtua
Sebaiknya orangtua memperhatikan kebiasaan anak-anak, bukan cuma pola makan dan kebiasaan belajar, tapi juga rutinitas mereka buang air besar (BAB).
Editor: Willem Jonata
TRIBUNEWS.COM - Sebaiknya orangtua memperhatikan kebiasaan anak-anak, bukan cuma pola makan dan kebiasaan belajar, tapi juga rutinitas mereka buang air besar (BAB).
Seperti halnya orang dewasa, anak dan bayi pun bisa mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan sembelit.
Berikut adalah informasi seputar sembelit pada anak yang perlu dipahami orangtua.
1. Berkembang seiring umur
Kebiasaan buang air besar akan berkembang seiring dengan usia anak. Misalnya, bayi baru lahir yang sedang disusui bisa buang air besar hingga tujuh kali per hari.
Saat mereka tumbuh, balita dapat BAB hingga tiga kali per hari.
Namun, tak ada standar khusus berapa kali anak harus buang air besar mengingat hal ini tergantung pada pola makan mereka.
Baca juga: Kiwi Jadi Obat Pencahar Alami, Bisa Atasi Sembelit
Seorang balita mungkin bisa buang air besar tiga kali seminggu, yang lain bisa lima kali seminggu, atau lebih.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah jika kamu sedang mencoba melatih anak ke toilet, mereka mungkin menolak untuk melakukannya di kamar mandi.
Hal itu dapat menyebabkan mereka mengalami sembelit sehingga harus menjalani perawatan dan perubahan pola makan, agar urusan ke toilet bisa lancar.
2. Lihat konsistensi
Daripada berfokus pada seberapa sering anak buang air besar, yang lebih penting adalah seperti apa konsistensi kotorannya.
Pasalnya, bentuk dan kepadatan tinja anak bisa memberitahu berapa kali mereka buang air besar dan apakah mereka sedang memiliki masalah pencernaan atau normal.
Jika kotoran keluar dan terlihat seperti butiran kecil, kemungkinan dia mengalami sembelit. Jika terlihat seperti ‘sosis yang menggumpal’, ini juga tidak baik.