Jangan Anggap Sepele Gejala Sering Pipis, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Overactive bladder atau OAB merupakan sebuah gangguan dan umum dialami manusia lanjut usia
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
3. Perubahan hormon selama menopause.
4. Kerusakan saraf akibat penyakit diabetes.
5. Adanya tumor atau batu pada kandung kemih.
6. Pembesaran prostat, sembelit, atau efek samping operasi dan Konsumsi obat-obatan yang meningkatkan produksi urine.
"Mengkonsumsi alkohol serta kafein atau terjadi penurunan fungsi kandung kemih seiring bertambahnya usia," ungkap Harrina menjelaskan akan sejumlah kondisi penyebab OAB.
Konsultasi Dokter dan Terapi Solusi OAB
Overactive bladder atau OAB merupakan sebuah gangguan dan umum dialami manusia lanjut usia.
Meski demikian hal ini bukan berarti boleh dianggap wajar.
Jika gejala yang Anda alami mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, Dokter Spesialis Urologi-Konsultam Urologi wanita dan neoro-Urologi, dr Harrina E Rahardjo ,Sp. U ( K) , Phd., dari Siloam Hospitals Asri menyarankan agar segera ke dokter guna konsultasi untuk penyembuhannya.
"Dari sisi pengobatan, bisa melalui pemberian obat paska ditemukan adanya OAB, penggunaab terapi dan alat. Contohnya penanganan latihan otot dasar panggul lalu stimulasi syaraf," sebut Harrina dalam Webinar tersebut.
Baca juga: Pemerintah Diminta Menggratiskan Biaya Perawatan dan Pengobatan Para Korban Gempa di Sulbar
Secara spesifik, penanganan OAB dapat dilakukan dengan sejumlah langkah berikut :
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik.
2. Pemeriksaan tambahan, seperti : Cek urin, Catatan Harian berkemih ( applikasi di playstore android), Quesioner bergejala,Past Void residual.
3. Pemeriksaan radiologi yaitu, USG.
"Mencegah lebih baik dari pada mengobati, karenanya dengan terapi prilaku gaya hidup dan diiringi dengan mengurangi konsumsi kafein, menjaga berat badan, olahraga atau senam dan berhenti merokok merupakan langkah yang ideal," ujar dr Harrina E Rahardjo.