Perhatikan Masa Inkubasi Virus Agar Tes Deteksi Covid-19 Akurat, Simak Penjelasan Ahli
Peningkatan pasien yang tertular virus covid-19 terus mengalami lonjakan. Tak terkecuali di Indonesia.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Peningkatan pasien yang tertular virus covid-19 terus mengalami lonjakan. Tak terkecuali di Indonesia.
Jumlah kasus positif di Indonesia tembus hingga 1 juta pada Selasa (26/1/2021).
Melihat situasi saat ini, pemeriksaan laboratorium penunjang diagnosis Covid-19 tentu sangat dibutuhkan.
Hal ini untuk menunjukkan apakah seseorang positif terkena Covid-19,dan bagaimana cara menanggulanginya.
Baca juga: Nongkrong Malam Hari di Bawah JPO Dukuh Atas, Belasan Remaja Diamankan, Langsung Swab Test
Baca juga: Aplikasi Deteksi Corona Cocoa 4 Bulan Ngawur, Oposisi Minta PM Jepang Pecat Penanggungjawab
Baca juga: PPKM Skala Mikro Paling Tepat di Luar Jawa, di Daerah yang Penyebaran Covid-19 Belum Terlalu Berat
Pemeriksaan juga dapat memutuskan mata rantai dari penyebaran virus Covid-19.
Ketika seseorang tahu jika ia positif Covid-19, maka langkah selanjutnya adalah isolasi mandiri untuk menghindari penularan terhadap orang lain.
Lalu dari orang yang terinfeksi bisa mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kendala dan kondisi fisik.
Namun melakukan pemeriksaan Covid-19 harus memerhatikan beberapa hal agar hasilnya dapat akurat.
Hal ini dikemukakan oleh dr. Dewi Yennita Sari SpPK dalam Talkshow Keluarga Sehat di akun Instagram @radiokesehatan.
Ia mengatakan jika virus memiliki masa inkubasi.
Dilansir dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), www.who.int, "masa inkubasi" merupakan waktu antara tubuh manusia menangkap virus hingga orang tersebut memiliki gejala penyakit.
Dengan memerhatikan masa inkubasi, maka hasil test akan akurat.
Lantas, kapan kita harus melakukan tes covid-19 usai kontak langsung dengan mereka yang terpapar virus corona?
"Jadi kalau misalnya saya kontak dengan orang positif di hari Senin, maka tidak bisa langsung melakukan pemeriksaan pada sore hari. Karena virusnya baru sedikit sehingga tidak terdeteksi," kata dr. Dewi Yennita Sari SpPK saat live streaming, Selasa (9/2/2021).
Dokter Dewi yang saat live streaming menggenakan kerudung merah muda dan jas kedokterannya ini menjelaskan bisa saja jika pemeriksaan tetap dilakukan pada sore hari, hasilnya akan negatif.
Padahal bisa saja virus masih belum menyebar ke seluruh tubuh sehingga tidak terambil saat melakukan pemeriksaan.
Dr. Dewi Yennita mengatakan untuk melakukan tes setelah 48 jam kontak dengan pasien positif Corona.
"Jadi jangan senang dulu ketika sudah tes ternyata tidak positif. Mungkin saja virusnya sedang inkubasi," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.