Fenomena Kehamilan yang Tak Disadari, Ini Saran Dokter Kandungan Setelah Bayi Lahir
Ibu yang tidak menyadari sedang mengandung, tentunya tidak memperhatikan apa yang dikonsumsinya. Ia juga tak memeriksakan kondisi kandungannya itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
"Untuk ibu, yang terpenting perawatan nifas dengan baik oleh tenaga kesehatan, seperti pada ibu pasca melahirkan yang lain," tegas dr Bambang.
Begitu pula bayinya, tumbuh kembangnya pun harus selalu diperhatikan.
"Untuk bayi, tentu saja dipantau tumbuh kembangnya," pungkas dr Bambang.
Fenomena Cryptic Pregnancy ini baru saja dialami seorang perempuan bernama Siti Zainah.
Ia merupakan ibu muda berstatus janda yang tinggal di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Zainah baru saja melahirkan anak kedua, namun ia mengklaim tidak melakukan hubungan seks dan tanpa proses kehamilan.
Menurut pengakuannya, pada Rabu (10/2/2021), ia hanya merasa hamil selama satu jam sebelum akhirnya melahirkan.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG, M.Kes mengatakan bahwa kasus seperti ini memang beberapa kali terjadi di dunia medis.
"Di dunia medis, beberapa kali ditemui kasus Cryptic Pregnancy atau fenomena di mana seorang wanita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kehamilan," papar dr Bambang.
Menurutnya, mereka yang mengalami fenomena ini sering kali baru menyadari setelah kehamilannya semakin besar.
"Wanita yang mengalami kondisi tersebut biasanya baru sadar bahwa dirinya hamil, ketika kehamilan sudah mencapai cukup bulan atau bahkan ketika akan melahirkan," tutur dr Bambang.
Pada kasus ini, darah yang keluar dari organ kewanitaan kemungkinan terkait dengan kondisi kehamilan.
Namun yang mereka cenderung merasa sedang mengalami menstruasi.
"Kadang-kadang seorang wanita merasa mengalami menstruasi, padahal darah yang keluar mungkin saja berkaitan dengan kehamilan, misal ancaman keguguran atau risiko persalinan prematur yang juga bergejala berupa perdarahan," jelas dr Bambang.
Selain itu, dr Bambang menjelaskan bahwa proses kehamilan ini pun tetap saja melalui proses pembuahan.
Proses kehamilan sendiri sebenarnya tetap melibatkan proses pembuahan, di mana terjadi pertemuan antara sperma dan sel telur," kata dr Bambang.