Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Yayasan Kanker Payudara Indonesia dan Persit Kartika Chandra Kirana Peduli Penyintas Kanker Payudara

Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) kembali mengadakan webinar

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Yayasan Kanker Payudara Indonesia dan Persit Kartika Chandra Kirana Peduli Penyintas Kanker Payudara
dok. YKPI
Suasana webinar Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama Persit Kartika Chandra Kirana (KCK), Rabu (17/2/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) kembali mengadakan webinar, Rabu (17/2/2021).

Webinar yang diikuti oleh 1000 peserta zoom dan 700 peserta dari youtube ini menghadirkan Hetty Andika Perkasa (Ketua Umum Persit KCK), Linda Agum Gumelar selaku Ketua YKPI dan Host acara webinar, serta dr. Rahmat Budi Santoso, Sp. U dan Nelly Hursepuny, M.Psi sebagai pembicara.

Dalam acara webinar yang bertajuk "Bersahabat dengan Diri Sendiri" itu Linda Agum Gumelar dalam sambutannya mengakui YKPI sangat tersanjung mendapat kehormatan terlibat dalam rangkaian kegiatan menyambut hari ulang tahun Persit Kartika Chandra Kirana tahun 2021.

"Saya juga sangat terharu karena begitu banyak yang hadir dan antusias dalam mengikuti webinar ini, saya pikir ini menjadi suatu kebersamaan yang paling tinggi dan kebersamaan yang tidak ternilai," ungkap Linda Agum Gumelar.

Senada dengan Linda Agum Gumelar, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Hetty Andika Perkasa mengucapkan terima kasih kepada YKPI yang bersedia untuk bekerja sama dengan Persit Kartika Chandra Kirana dalam melakukan berbagai kegiatan mengenai penyakit kanker payudara.

Hetty juga menekankan bahwa organisasi yang dipimpinnya berkomitmen akan terus berkontribusi untuk para penyintas kanker payudara, tentunya bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).

"Tanggal 4 Februari yang lalu, kita baru saja memperingati hari kanker sedunia dengan membawa pesan bahwa siapapun dan tindakan apapun baik besar dan kecil dapat memberikan perubahan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah kebersamaan dalam menghadapi perjuangan melawan kanker. Oleh karena itu, saya dan organisasi Persit Kartika Chandra Kirana telah berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi baik dari segi moril maupun materil untuk para penyintas kanker payudara," jelas Hetty Andika Perkasa.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Nelly Hursepuny, M.Psi selaku psikolog dan narasumber mengatakan, setiap manusia memiliki tingkah laku dan karakter yang berbeda dengan manusia lain. Setiap manusia punya ciri khas masing-masing dan tidak mungkin sama dengan manusia lain.

"Kita tau betapa pentingnya kita memahami diri sendiri. Setiap orang memiliki tingkah laku yg khas, nah bagaimana kita bisa belajar mengenal diri sendiri? Itu adalah bagaimana kita bisa memahami potensi-potensi atau kemampuan yang kita miliki. Itu artinya setiap orang itu lain dari pada yang lain. Setiap orang tidak ada kesamaan. Jadi setiap orang memiliki ke khas-an masing-masing, keunikan tersendiri. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk menghargai apapun yang kita miliki sebagai anugerah yang diberikan Tuhan untuk kita," ujar Nelly

Tak hanya itu, wanita berparas cantik tersebut juga menuturkan, setiap manusia harus mengenali kemampuannya, agar bisa menguatkan dan berpikir apa yang bisa dilakukan ketika suatu saat mengidap suatu penyakit yang tak ringan seperti kanker payudara.

"Di dalam menghadapi penyakit kanker payudara, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, dari mulai pencegahan lalu didiagnosa mengidap kanker payudara sampai dengan pengobatan terhadap penyakit kanker payudara. Nah, proses ini kita memang perlu sekali belajar untuk makin menguatkan diri sendiri dan bepikir apa yang bisa dilakukan untuk dapat melewati semua tahapan ini. Jadi kita harus mengetahui seberapa besar kemampuan kita untuk bisa melewati semua tahapan tersebut," tutur Nelly.

Sedangkan Dokter Spesialis Urologi, dr. Rahmat Budi Santoso, Sp. U menjelaskan, setiap manusia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri karena diberikan sistem imun oleh Tuhan Yang Maha Esa.

"Tuhan menaruh sistem imun di dalam tubuh manusia untuk menjaga kita tetap sehat atau kalau kita sakit untuk pulih dari penyakit. Jadi yang namanya penyembuhan itu adalah self heeling. Itu kuncinya. Karena manusia mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri," kata Dr. Rahmat.

Dokter spesialis lulusan Universitas Indonesia tersebut juga menambahkan bahwa mekanisme seluruh tubuh berada di alam bawah sadar. Jika alam bawah sadar kita harmonis, maka tubuh pun akan tetap sehat dan dapat terhindar dari penyakit.

"Semua yang tampak di permukaan sebenarnya adalah manifestasi dari yang ada di dalam. Jadi, semua memori, emosi dan kebiasaan kita ada di alam bawah sadar. Kita susah mengaksesnya. Karena di alam bawah sadar inilah mekanisme seluruh tubuh kita berada. Organ-organ kita seperti jantung, paru-paru dan liver diorganisir dan diperintah oleh sistem imun yang ada di alam bawah sadar. Kalau dalam keadaannya harmonis dan seimbang, sistem-sistem di tubuh kita, organ-organ ditubuh kita akan berjalan harmonis. Manifestasi nya tubuh kita lebih sehat, karena semua nya harmonis. Tetapi kalau tidak harmonis, akan mengganggu sistem imun. Jadi, kunci untuk sehat adalah bagaimana cara membuat alam bawah sadar kita selalu harmonis," papar dr. Rahmat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas