Ciri-ciri Long Covid yang Membuat Penderita Covid-19 Alami Gejala hingga Berbulan-bulan
Bagi sebagian orang, Covid-19 dapat menyebabkan gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah virus itu hilang dari tubuh.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Tiara Shelavie
Dilansir Live Science, secara keseluruhan, 32,7% pasien dengan kasus ringan dan 31,3% pasien rawat inap melaporkan memiliki setidaknya satu gejala persisten yang bertahan setidaknya hingga tiga bulan setelah diagnosis Covid-19.
Gejala persisten yang paling umum adalah kelelahan, yang dilaporkan oleh 13,6% peserta secara keseluruhan, dan hilangnya penciuman atau rasa, yang dilaporkan oleh 13,6% peserta.
Sementara 13% peserta mengalami gejala persisten lainnya, termasuk nyeri otot, kesulitan bernapas, batuk, dan kabut otak (brain fog).
Baca juga: Jalur Gaza Memulai Vaksinasi Covid-19, Targetkan Petugas Kesehatan
Baca juga: Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Mengapa Bisa Terjadi? Begini Penjelasannya
Apa Itu Long Covid?
Menurut Tim Pakar Media Satgas Covid-19, Pratiwi Soedarmono, Long Covid merupakan bagian dari penyakit Covid-19 itu sendiri.
"Long Covid merupakan bagian dari penyakit Covid-19 itu sendiri. Jadi yang namanya Long Covid adalah kalau gejalanya berkepanjangan," katanya yang dikutip dari Update Corona Kompas TV pada Senin (22/2/2021).
Ia pun menambahkan bila pasien menderita gejala yang lebih berat, maka Long Covid-nya juga akan terjadi lebih lama.
Sementara mereka yang tidak memiliki gejala seperti OTG, pada umumnya tidak mempunyai Long Covid.
Baca juga: Kemendikbud: Peningkatan Tata Kelola Pendidikan Dibutuhkan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Update 23 Februari: Total 3.270 WNI Terpapar Covid-19 di Manca Negara, 2.350 Sembuh, 171 Meninggal
Hal tersebut bisa terjadi karena terjadinya kerusakan dari organ-organ yang disebabkan oleh virus SARS-Cov2 itu sendiri.
"Jadi contohnya kerusakan yang luas pada jaringan paru menyebabkan seseorang akan menderita sesak napas yang berkepanjangan meskipun virus sudah tidak ada lagi di saluran napas tersebut," terang Pratiwi.
Kerusakan tersebut harus diantisipasi dengan berbagai upaya tambahan misalnya dengan rehabilitasi medis, latihan pernapasan.
Kadang-kadang pasien masih merasa begitu sesak sehingga harus kembali masuk rumah sakit dan kembali diperlukan obat-obatan.
Baca juga: 26 Orang yang Berkantor di Gedung DPRD Kota Kupang Terpapar Covid-19, 6 di Antaranya Anggota Dewan
Baca juga: Update Corona Global 23 Februari: Infeksi Covid-19 di AS 28,8 Juta Kasus, Total Kematian 500 Ribu
Pratiwi menuturkan orang yang bisa terkena Long Covid ini biasanya adalah orang yang memiliki komorbid.
"Misalnya sebelumnya sudah mempunyai asma, ditambah berat dengan kerusakan paru tentu saja menjadi sesak napas yang berkepanjangan."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.