Pastikan Tidur Nyenyak Sebelum dan Sesudah Disuntik Vaksin Demi Manfaat Optimal
Orang yang tidurnya kurang dari enam jam, efektivitas vaksinnya 11,5 kali lebih rendah ketimbang orang yang tidurnya lebih dari tujuh jam.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara kunci menjaga kesehatan adalah tidur berkualitas. Istirahat cukup sangat penting untuk daya tahan tubuh.
Bagi yang mengikuti vaksinasi covid-19 sebagai bagian dari program pemerintah untuk mengatasi pandemi, sebaiknya mengupayakan tidur nyenyak.
Sebab, kurang tidur dapat memengaruhi sistem daya tahan tubuh dan efektivitas vaksin.
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari vaksin, setiap orang disarankan untuk tidur berkualitas sebelum dan setelah disuntik vaksin.
Penelitian tidur dan efektivitas vaksin
Tidur cukup dan berkualitas erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, termasuk orang yang disuntik vaksin.
Penelitian pada 2012 menunjukkan, orang yang punya kebiasaan tidur teratur selama minimal tujuh jam di malam hari terbukti merespons vaksin hepatitis B lebih baik ketimbang orang yang tidurnya kurang dari enam jam.
Baca juga: Mengenal Anafilaktik, Reaksi Alergi Berat Usai Vaksinasi
Ahli psikologi klinis dan kesehatan masyarakat dari University of California AS, Aric Prather, PhD, menyampaikan dampak tidur bagi orang yang disuntik vaksin hepatitis B cukup signifikan.
“Orang yang tidurnya kurang dari enam jam, efektivitas vaksinnya 11,5 kali lebih rendah ketimbang orang yang tidurnya lebih dari tujuh jam,” jelas dia, seperti dilansir dari WebMD.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Sleep ini mengamati efekvitas kekebalan tubuh orang dewasa sehat yang diberi vaksin hepatitis B.
Baca juga: Bagaimana Mengetahui Respons Imun Tubuh Terhadap Covid-19 Bagi Penyintas dan Penerima Vaksin?
Ahli mengamati 125 pria dan wanita berusia 40-60 tahun yang telah diberi vaksin sebanyak tiga dosis.
Objek penelitian ini lantas dipasangi alat pelacak tidur di pergelangan tangannya. Lantas, ahli mengevaluasi durasi sampai kualitas tidur.
Dari hasil penelitian disimpulkan, orang yang punya kebiasaan kurang tidur menghasilkan respons antibodi yang lebih sedikit setelah disuntuk vaksin.
Selain itu, ada juga beberapa studi terkait tidur cukup dan berkualitas dengan kekebalan tubuh terkait vaksin.
Melansir Psychology Today, penelitian di Journal of Behavioral Medicine edisi 2020 juga menyebut, lamanya waktu tidur memengaruhi efektivitas vaksin influenza.
Tidur berkualitas selama lebih dari enam jam dapat meningkatkan memori imunologis atau kemampuan kekebalan tubuh dalam mengenali atau mengingat patogen tertentu setelah divaksin.
Selain itu, orang yang terbiasa tidur cukup dan berkualitas juga dapat mengembangkan respons antibodi lebih cepat dan kuat setelah disuntik vaksin.
Bagaimana baiknya?
Ahli menyarankan, orang yang akan disuntik vaksin seperti vaksin Covid-19 atau influenza, mengupayakan tidur nyenyak lebih dari enam jam paling tidak dua malam sebelum menerima vaksin.
Selain itu, untuk meminimalkan efek samping vaksinasi dan mengoptimalkan respons kekebalan tubuh, setiap orang juga wajib tidur berkualitas setelah divaksin.
Terdapat beberapa cara mengatasi susah tidur dan mendapatkan tidur berkualitas yang bisa dijajal, antara lain:
- Hindari menatap layar komputer atau gawai sesaat sebelum tidur
- Jaga pencahayaan ruangan agar tidak silau
- Bangun suasana rileks sebelum tidur tanpa melihat layar gawai, caranya bisa dengan membaca buku atau mengerjakan hobi
- Buat jadwal tidur yang teratur, termasuk kapan berangkat tidur dan bangun tidur
- Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur dan istirahat. Jangan digunakan untuk bekerja, menonton televisi, dll.
- Jika masih susah tidur, upayakan untuk beranjak dari tempat tidur selama 20 menit dan buat pikiran rileks sampai benar-benar mengantuk
Tidur berkualitas memang memiliki manfaat untuk sistem kekebalan tubuh.
Namun, pastikan kebiasaan baik ini turut diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur agar kesehatan semakin optimal.