Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ketimbang Laki-laki, Perempuan Lebih Merasakan Efek Samping Vaksin Covid-19, Ketahui Sebabnya

Hampir semua reaksi anafilaksis langka terhadap vaksin Covid-19 juga terjadi pada perempuan.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Ketimbang Laki-laki, Perempuan Lebih Merasakan Efek Samping Vaksin Covid-19, Ketahui Sebabnya
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
VAKSINASI LANSIA - Sebanyak 210 lansia menerima suntikan vaksin Covid-19, di Posyandu Garuda Rw 08 Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (10/3/2021). Kegiatan yang berlangsung serentak di 164 kelurahan di Kota Tangerang, berlangsung mulai tanggal 9 hingga 13 Maret, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Namun, ini sebetulnya bukanlah temuan yang merugikan buat perempuan. Sebab, efek samping yang dialami biasanya ringan dan singkat.

Selain itu, reaksi fisik juga merupakan tanda bahwa vaksin bekerja. Meskipun, tidak ada gejala tak lantas dapat diartikan vaksin tidak bekerja.

"Tubuh kita meningkatkan respons kekebalan yang sangat kuat (setelah divaksin) dan sebagai hasilnya kita kemungkinan besar akan terlindungi," kata Dr. Klein.

Untuk diketahui, baik Moderna maupun Pfizer bukanlah jenis vaksin yang sudah didistribusikan ke masyarakat Indonesia saat ini.

Namun, Pfizer adalah salah satu merek vaksin yang nantinya berpeluang digunakan di Indonesia, sehingga hasil studi ini cukup relevan untuk diketahui masyarakat Indonesia.

Selain itu, hasil ini juga ternyata konsisten dengan hasil dari vaksin-vaksin terdahulu, selain vaksin Covid-19.

Untuk itu, ada kecenderungan hasil yang sama juga ditemukan pada penerima vaksin Covid-19, meskipun belum ada penelitian serupa yang membuktikannya.

BERITA TERKAIT

Penyebab efek lebih dirasakan oleh perempuan

Beberapa alasan yang dapat menjelaskan mengapa lebih banyak perempuan yang cenderung merasakan efek samping vaksin Covid-19, antara lain:

1. Faktor perilaku

Menurut peneliti kesehatan internasional dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Rosemary Morgan, ada kecenderungan perempuan lebih mungkin melaporkan efek samping yang dirasakan, sekalipun jika efek samping yang dirasakan sebetulnya sama dengan laki-laki.

Tidak ada penelitian khusus yang dapat mendukung klaim ini.

Tetapi, ia meyakini kemungkinan laki-laki melapor ke dokter akibat efek samping vaksin lebih kecil daripada perempuan.

2. Faktor biologis

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas