Apa Bisa Ibu Bisa Melahirkan Tanpa Rasa Sakit?
Proses melahirkan menjadi peristiwa yang teramat mendebarkan bagi setiap perempuan.
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses melahirkan menjadi peristiwa yang teramat mendebarkan bagi setiap perempuan.
Bagaimana tidak, di saat inilah ia harus mempertaruhkan nyawa untuk menghadirkan buah hati ke dunia.
Proses persalinan tidaklah mudah. Ibu harus menahan rasa nyeri yang kadang bagi sebagian orang tidak dapat tertahankan. Menurut dr Hendra SpAN rasa sakit yang dirasakan oleh ibu yang pertama kali melahirkan bisa setara dengan amputasi jari.
Namun tidak semua orang merasakan hal yang sama. Karena rasa nyeri pada ibu sifatnya subjektif.
Ada yang cukup sensitif sehingga bisa merasakan sakit berlebihan. Atau bahkan biasa saja saat melewati proses persalinan. Oleh karena itu rasa sakit menurut Hendra tidak bisa dijadikan perbandingan.
Baca juga: Pengalaman Ibu Menyusui Mengikuti Vaksinasi Covid-19, Amankah?
Terbebas dari rasa nyeri kini adalah hak asasi dari setiap orang. Begitu juga bagi ibu yang hendak melakukan persalinan.
Selain itu kini menurut Hendra, rasa nyeri menjadi tanda vital bagi kedokteran khususnya bidang anestesi.

"Sebelumnya alat vital yang diperiksa hanya tekanan darah, denyut nadi, pernapasan dan suhu. Nah sekarang rasa nyeri juga menjadi tanda vital," ungkapnya pada live streaming yang dilakukan lewat aplikasi zoom, Selasa (15/3/2021).
Maka, untuk memenuhi hak ibu untuk tidak merasakan rasa nyeri yang hebat, teknologi kini telah menemukan cara untuk mengatasinya. Yaitu menggunakan metode intratechal labour analgesia (ILA). metode atau cara untuk melahirkan normal tanpa rasa sakit.
Pada dasarnya, rasa nyeri pada proses persalinan timbul akibat kontraksi rahim dan pelebaran leher rahim.
Ini merupakan sebagai respon tubuh untuk mempersiapkan kelahiran.
Metode ini nantinya akan diaplikasikan menggunakan analgesik spinal atau suntik epidural. Berbeda pada operasi persalinan biasa seperti caesar yang menghilangkan kesadaran, ILA tidak demikian. Ibu akan tetap terjaga namun rasa sakit atau nyerinya tidak terasa.
Namun untuk menggunakan metode ini ada beberapa hal dan dampak yang perlu diperhatikan. Pertama, proses ILA tidak bisa dilaksanakan secara mendadak. Perlu ada perencanaan yang matang terlebih dahulu.
"Komunikasikan sebisa mungkin pada trismester pada dokter atau bidan terkait. Banyak hal-hal yang dipersiapkan agar proses dapat berjalan secara lancar," katanya.
Selain itu, dampak dari metode ILA adalah dapat menambah durasi proses persalinan. Yang mungkin hanya 4 jam bisa menghabiskan waktu hingga 6 jam. Hal ini dikarenakan Hilangnya rasa nyeri saat melahirkan.
Menurut dr Hendra hal ini bisa berdampak pada kontraksi. Kontraksi tidak begitu terasa pada ibu yang melahirkan dengan metode ini. Sehingga ada sedikit kendala saat ibu akan mengejan.