Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika dinyatakan negatif lewat tes PCR, penyintas Covid-19 kerap masih mengalami gejala seperti saat masih sakit.

Gejala ini biasanya berupa batuk, demam, sesak napas, nyeri di dada, hingga gampang lelah. 

Menurut dr Andy Nazaruddin, Sp.P,  Long Covid-19, ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya long covid.

Pertama mereka yang selama terinfeksi virus Covid-19 mengalami gejala menengah hingga berat. 

Kedua adalah pasien yang sudah berusia lanjut. Walau dr Andy juga mengungkapkan jika orang yang berusia muda tidak menutup kemungkinan dapat terkena Long Covid-19. 

Baca juga: Makanan yang Disarankan Ahli Gizi untuk Dikonsumsi Penyintas Covid-19

Baca juga: 313 Kabupaten dan Kota di Indonesia Masuk Zona Oranye Covid-19

Terakhir, penderita Covid-19 yang memiliki penyakit komorbid juga rentan terdampak Long Covid. Misalnya diabetes, hipertensi, jantung dan sebagainya.

Gejala ini dapat dirasakan sejak diagnosis sembuh selama dua minggu sampai berbulan-bulan kemudian. Namun apakah Long Covid dapat menular kepada orang lain? 

Baca juga: Survei Terbaru: Masih Ada 29% Warga Indonesia Tak Mau Divaksin Covid-19

Mengenai ini, dr Andy mengatakan jika hal itu tidak akan terjadi. Menurut penyampaiannya, dampak Long Covid hanya membekas di organ penderita. Tidak menular ke orang lain.

"Karena dia dinyatakan negatif secara tes PCR dan sudah sembuh. Kecuali pada saat masih dirawat baru bisa menular. Long covid sudah dinyatakan negatif dan gejalanya menetap pada pasien itu saja," katanya pada siaran Radio Sorona FM, Senin (22/3/2021).