Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penggunaan Antiobiotik Ugal-ugalan ke Hewan Ternak Bisa Picu Bakteri Super yang Menulari Manusia

Penggunaan antibiotik pada industri peternakan di Indonesia cukup besar, dengan perkiraan total sebesar 913,94 ton pada tahun 2030.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Penggunaan Antiobiotik Ugal-ugalan ke Hewan Ternak Bisa Picu Bakteri Super yang Menulari Manusia
Tribunnews/Jeprima
Pekerja memilih ayam potong yang akan dijual di Agen Ayam Potong kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin (19/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan antibiotik pada industri peternakan di Indonesia cukup besar, dengan perkiraan total sebesar 913,94 ton pada tahun 2030.

Antibiotik yang digunakan secara tidak bertanggung jawab, memicu resisten mikroba sehingga muncul bakteri yang kebal terhadap antibiotik.

Bakteri resisten tersebut dapat menular ke manusia melalui makanan dan lingkungan.

Juru Kampanye World Animal Protection Rully Prayoga mengatakan, antibiotik banyak digunakan untuk menangani infeksi maupun meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan hewan.

Antibiotik tidak dapat digunakan sembarang dan hanya diperuntukan sebagai kepentingan medis.

"Antibiotik untuk doyan makan, bikin ternak cepat pertumbuhannya dan biasanya dicampur dalam air dalam pakannya," bebernya.

BERITA REKOMENDASI

Misalnya, penggunaan pada ayam broiler yang sering dikomsumsi manusia.

"Ini harus dipastikan safe (ayamnya). Kontaminasi tidak hanya lewat makanan bisa juga air, udara tapi kebanyakan makanan," ujarnya dalam Media Briefing: Bakteri Berbahaya Bagi Manusia, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Penyalahgunaan Antibiotik pada Hewan Ternak Ancaman Bagi Kesehatan Global

Ia mengatakan, hasil investigasi pihaknya pada beberapa saluran air umum di Kanada, Thailand, Spanyol dan Amerika Serikat telah menemukan gen bakteri resisten terhadap antibiotik.

Baca juga: Antibiotik Tidak Cocok Diberikan Kepada Anak yang Mengalami Batuk dan Pilek

Yaitu sefalosporin generasi ketiga, fluoroquinolones, colistin dan makrolida, yang saat ini menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Anafilaktik, Reaksi Alergi Berat Tak Hanya Usai Divaksin, Bisa Juga Terjadi karena Antibiotik

"Hal ini dapat menjelaskan bagaimana industri peternakan dapat menyebabkan gen pembawa bakteri kebal dan bakteri super yang berakibat fatal bagi manusia," ungkapnya.


Bisa Bunuh 2,4 Juta Orang

Rully memaparkan, dalam laporan OECD memprediksi korban jiwa akibat bakteri super pada 2050 mencapai 2,4 juta jiwa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas