Penderita Diabetes Dua Kali Lipat Berisiko Terkena Stroke
Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan bagi penderita diabetes.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan bagi penderita diabetes.
Mengelola peningkatan kadar hemoglobin A1C, tekanan darah tinggi serta kolesterol tinggi diyakini dapat mengurangi risiko seseorang terkena stroke.
Lalu apa itu stroke ?
Dikutip dari laman www.niddk.nih.gov, Rabu (19/5/2021), Direktur Kantor Kesehatan Global dan Disparitas Kesehatan di Institut Gangguan Neurologis dan Stroke Nasional (NINDS), Richard Benson, MD, PhD, mengatakan bahwa ada dua tipe utama penyakit stroke yakni stroke yang disebabkan oleh iskemia dan perdarahan.
87 persen dari semua stroke disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otak (iskemia).
Baca juga: Waspadai Kolesterol dan Diabetes Saat Konsumsi Menu Khas Lebaran
Baca juga: Rutin Kontrol Tekanan Darah, Cegah Stroke dan Kematian Sampai 40 Persen
"Ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di otak, yang membuat aliran darah menurun. Oksigen dibawa oleh sel darah merah, dan penurunan oksigen ke otak menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak," kata Benson.
Sementara itu, 13 persen stroke lainnya disebabkan oleh perdarahan atau pendarahan di otak.
Apakah risiko stroke ini dapat dialami pasien diabetes ?
Di Amerika Serikat (AS), stroke adalah penyebab kematian paling umum kelima dan penyebab utama kecacatan diantara orang dewasa.
Orang dengan diabetes memiliki risiko dua kali lipat terkena stroke dan mengalami risiko kesehatan yang lebih buruk jika dibandingkan orang tanpa diabetes.
"Memiliki penyakit diabetes membuat anda berisiko terkena berbagai penyakit pembuluh darah," jelas Benson.
Perlu diketahui, penyakit pembuluh darah merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi pembuluh darah dan sistem peredaran darah.
"Hal ini dapat menyebabkan aliran darah berkurang dan pembentukan gumpalan yang dapat masuk ke jantung atau otak dan akhirnya menyebabkan stroke," paar Benson.
Orang dengan diabetes cenderung memiliki lebih banyak masalah pada arteri yang lebih kecil, ini disebut penyakit mikrovaskular.
Selain itu, dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah di arteri otak yang lebih kecil dan akhirnya menyebabkan stroke.
"Kebanyakan stroke terlihat dengan temuan klinis atau dengan pencitraan otak menggunakan CT kepala atau pemindaian MRI otak. Aliran darah yang berkurang di anggota badan dapat menyebabkan amputasi, sedangkan di jantung dapat menyebabkan serangan jantung," tutur Benson.
Diabetes juga merupakan faktor risiko utama penyakit materi putih subkortikal.
Temuan ini biasanya dicatat pada pemindaian MRI otak dan kemungkinan bersifat subklinis.
"Namun, penyakit materi putih subkortikal dikaitkan dengan gangguan kognitif dan demensia," pungkas Benson.