Unik, Wajah Zaenal Sumigrah Disunat di Puncak Gunung
Biaya khitan yang tidak murah menjadi beban bagi orang tua yang memiliki keterbatasan ekonomi. Hari ini menjadi hari yang sangat
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biaya khitan yang tidak murah menjadi beban bagi orang tua yang memiliki keterbatasan ekonomi. Hari ini menjadi hari yang sangat berkesan bagi Zaenal anak yatim piatu, berusia 5 tahun akhirnya mewujudkan mimpi untuk berkhitan bersama 20 anak lainnya. Di dampingi Pak Rana sang kakek, Zaenal nampak sumringah menjalani serangkaian acara, termasuk khitan di Puncak Eurad, Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, Minggu (30/5/2021).
Acara sunatan massal yang bertajuk 'Manuk Hiber' ini di gelar oleh Yayasan Senyum Indonesia (YSI), sebagai salah satu upaya untuk membantu anak-anak di daerah untuk menunaikan salah satu sunnah rosul, yaitu berkhitan. Seperti diketahui bersama, akses jalan dan kondisi perekonomian yang lemah seringkali menjadi penyebab sulitnya beberapa anak di daerah melaksanakan khitan.
Berbeda dengan khitan massal pada umumnya, 'Manuk Hiber' di gelar di ketinggian Puncak Eurad dengan serangkaian kegiatan yang unik. Di buka dengan penyuluhan pasca khitan, acara dilanjutkan dengan simbolik menerbangkan burung, rampak silat, badut dan atraksi naik sisingaan.
"Puncak Eurad dipilih, karena tempat ini begitu indah dengan selimut kabut yang lembut dan sejuk, diharapkan kondisi yang nyaman ini bisa membantu anak-anak khitan merasa lebih tenang dalam menghadapi prosesi khitan yang biasanya menegangkan, " jelas Salman, salah satu panitia Manuk Hiber.
Anak-anak sebelum di khitan di arak dengan atraksi sisingaan dan badut serta aneka kostum karakter lucu khas anak-anak, selain menciptakan suasana yang meriah dan cair, atraksi sisingaan juga di gelar untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya sisingaan di kancah yang lebih luas, agar budaya unik warisan leluhur ini tidak dilupakan dan tertelan oleh perkembangan zaman begitu saja.
"Acara khitan massal Manuk Hiber memang di selenggarakan secara Cuma-Cuma , tapi bukan berarti panitia memberikan fasilitas acara yang asal-asalan, selain acara yang menarik, panitia juga memberikan aneka bingkisan seperti sembako, baju baru, roti buaya, bakakak tumpeng biru putih, snack, parcel dll. Berharap dengan apa yang di terima, anak-anak peserta khitan mendapatkan kesan mendalam yang tak terlupakan, " pungkas Salman.
"Kedatangan Yayasan Senyum Indonesia dengan kegiatan yang unik menjadi hiburan tersendiri bagi warga, setelah setahun lebih berlalu dengan kondisi yang sepi akibat pandemi, akhirnya warga bisa menikmati kemeriahan acara yang di gelar panitia, " ujar pak Sukur, salah satu tokoh warga yang mengikuti acara.
Selain khitan, panitia juga menggelar balai pengobatan gratis untuk 52 pasien, dauroh untuk 110 anak, pengajian dan pasar rakyat yang semuanya di gelar dengan menerapkan protokol kesehatan.