Benarkah Setelah Terpapar Covid-19 Tubuh Menjadi Tak Prima Lagi?
Banyak orang percaya jika telah sembuh dan negatif Covid-19 kondisi tubuh tidak lagi prima seperti sebelumnya. Benarkah?
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Banyak orang percaya jika telah sembuh dan negatif Covid-19 kondisi tubuh tidak lagi prima seperti sebelumnya. Benarkah?
Dokter Spesialis Paru Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara R Said Sukanto, dr Yahya SpP mengungkapkan jika hal itu tidak sepenuhnya benar.
Baca juga: Dokter Spesialis Paru Ungkap Kelompok Ini Rentan Alami Long Covid-19
Baca juga: Klaster Tahlilan di Semper Barat Cilincing, 22 Warga Positif Covid-19, Ada Anak-anak dan Balita
"Ya tidak (tidak fit lagi setelah sembuh Covid-19). Kan sudah disebutkan bahwa presentasenya paling banyak itu hanya sampai 1 bulan," ungkap dr.Yahya dalam diskusi KCPEN yang digelar virtual, Kamis (3/6/2021).
Ia mengatakan, tubuh akan melakukan penyesuaian setelah sembuh dari Covid-19
Untuk itu, sangat tergantung pada kualitas kesehatan sebelum terpapar virus corona.
"Kalau memang orang sudah terbiasa makan dengan gizi baik, olahraga juga baik, benar-benar sehat fisik dan mentalnya, enggak ada masalah pasca Covid-19 dia bisa bekerja seperti semula," jelasnya.
Selain itu agar dapat bekerja kembali dengan tubuh yang prima, pasca dirawat inap dan dinyatakan sembuh maka pasien harus menjaga pola istirahat, melakukan olahraga yang ringan serta makan-makanan bergizi seimbang.
"Istirahat cukup serta tambahan vitamin vitamin tertentu yang memang dirasa perlu," ucap dia.
*Perokok Rentan Terkena Long Covid-19*
Setelah dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19 sebagian pasien masih merasakan gejala Covid-19 seperti sesak, nyeri sendi, batuk, anosmia atau tidak bisa membau, diare, dan nyeri otot.
Hal itu biasa disebut Long Covid-19.
Meski belum diketahui secara pasti penyebab long Covid-19.
Pasien kelompok usia lansia, pasien dengan penyakit komorbid, merupakan kelompok yang rentan menderita long covid-19.
Misalkan adanya gangguan penyakit jantung atau penyakit paru.
"Sehingga gejalanya memberat dengan adanya long covid," ujarnya.
Kemudian ia mengatakan, laki-laki memiliki kecendrungan terkena long covid-19.
"Memang kebanyakan laki-laki. Salah satu yang menjadi faktor utama adalah kebiasaan Merokok. Itu juga ikut memperberat gejala terhadap adanya infeksi Covid-19," ungkap dia.
Riset dari FKUI menunjukan, empat minggu dari mulai gejala timbul sampai dinyatakan negatif, ternyata masih merasakan gejala sisa, ada yang hanya sampai 1 bulan itu sekitar 53,7 persen.
Kemudian ada yang sampai 43,6 persen tu sampai 1 sampai 6 bulan.
"Ada yang lebih dari 6 bulan itu 2,7 persen itu ada data statistik nya sampai saat ini," terang dia