Gangguan Tidur pada Lansia, Dokter Beri Penjelasan Soal Penyebabnya
Pada dasarnya setiap orang pasti pernah mengalami gangguan pada tidur, terutama lansia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap manusia perlu memenuhi kebutuhan tidur. Karena tidur merupakan waktu yang diperlukan untuk otak dan seluruh aktivitas fisik beristirahat.
Tidur membuat komunikasi otak dengan organ tubuh yang lain menjadi baik.
Jika tubuh mengalami gangguan pada tidur, maka kerja otak dan organ tubuh akan terganggu.
Hal ini diungkapkan oleh dr Pukovisa Prawirohardjo Sp. S (K). Menurutnya, ada dua hal yang harus diperhatikan pada tidur yaitu kualitas tidur dan kuantitasnya.
Saat tidur terganggu, biasanya bisa dilihat dari beberapa gejala berikut.
Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami: Tidur Cukup hingga Perbanyak Minum Air
Pertama jika kualitas tidur yang baik seharusnya seseorang mudah untuk memulai tidur. Selanjutnya tanda tidur yang berkualitas adalah tidak mudah terbangun saat tidur.
Kedua juga dilihat dari kuantitas tidur. Selanjutnya, tidur yang berkualitas bisa ditujukan pada tubuh yang terasa segar setelah bangun.
Menurut dr Pukovisa, pada dasarnya setiap orang pasti pernah mengalami gangguan pada tidur terutama lansia.
Seiring bertambahnya usia, gangguan tidur kerap bertambah. Pada lansia penyebab gangguan tidur bisa datang karena ada penyakit.
Di antaranya seperti syndrom kaki gelisah di mana kaki tetap bergerak selama tidur. Selain itu gangguan tidur pada lansia bisa disebabkan karena kurangnya aktivitas.
Tubuh selalu berenergi dan tidak membutuhkan istirahat. Di sisi lain, bisa pula ditimbulkan karena lansia memiliki banyak pikiran dan kerap menyendiri.
"Ada rasa sedih suami atau istri meninggal. Ada rasa menyendiri, hal hal yang bisa saja bikin kepikiran dan menyebabkan gangguan tidur. Melakukan aktivitas yang tidak produktif seperti nonton, atau rawat inap juga dapat menjadi pemicu," ungkapnya dalam live streaming, Jumat (4/5/2021).
Sedangkan dari faktor eksternal, gangguan tidur bisa disebabkan oleh suara bising dari luar.
Tempat tidur yang kurang nyaman, pengaruh obat-obatan hingga konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein.
Masalah medis juga dapat menjadi pemicu dari gangguan tidur. Diantaranya seperti radang kronik, nyeri sendi otot, pegal linu dan keropos tulang.
Gangguan pembuluh darah, jantung paru dan menopause juga bisa mengubah pola tidurnya. Khusus untuk para laki-laki, penyakit prostat juga dapat mengakibatkan susah tidur.
Oleh karena itu, kenali tanda awal gangguan tidur. Dr Pukovisa pun menyarankan jika ada gangguan tidur, tiga kali dalam seminggu maka segera lakukan konsultasi pada dokter.