Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

3 Penyebab Mengantuk Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Berikut penjelasan penyebab mengantuk berlebihan dan cara mengatasinya, selain karena kekurangan jam tidur.

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in 3 Penyebab Mengantuk Berlebihan dan Cara Mengatasinya
net
Ilustrasi -- Penyebab mengantuk berlebihan dan cara mengatasinya, selain karena kekurangan jam tidur. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan penyebab mengantuk berlebihan dan cara mengatasinya.

Mengantuk berlebihan dapat menganggu aktivitas sehari-hari.

Bahkan, mengantuk berlebihan juga terkadang bisa mempengaruhi fokus dan konsentrasi ketika bekerja atau belajar.

Mengantuk berlebihan bukan hanya karena kurang jam tidur, bisa juga disebabkan oleh berbagai hal.

Baca juga: Cara Atasi Insomnia Secara Alami, Ikuti 8 Tips Berikut Ini!

Baca juga: Cara Mandiri Menangani Sakit Kepala, Bisa Tanpa Obat, Tidur hingga Teh dan Jahe Jadi Solusi

Mengutip laman Medical News Today, penelitian pada tahun 2019 menyebutkan bahwa mengantuk berlebihan dialami oleh 10-20 persen populasi dunia.

Berikut ini penyebab-penyebab mengantuk berlebihan dan cara mengatasinya menurut Medical News Today, selain karena kurang jam tidur.

1. Insomnia

Ilustrasi Insomnia
Ilustrasi Insomnia (carilionclinicliving.com)
Berita Rekomendasi

Insomnia didefinisikan sebagai kondisi di mana orang mengalami kesulitan tidur.

Orang yang menderita insomnia cenderung merasa mengantuk berlebihan tetapi tidak dapat tertidur.

Orang mungkin mengalami insomnia dengan cara yang berbeda-beda.

Namun ada beberapa gejala umum pada mereka yang mengidap insomnia, yaitu:

- Tidak mudah tidur

- Bangun terus sepanjang malam atau tidak lelap tidur

- Bangun pagi-pagi sekali dan tidak bisa tidur kembali

Kondisi insomnia umumnya sulit untuk didiagnosis oleh tenaga medis karena biasanya beririsan dengan kondisi psikologis.

Sehingga selain ke dokter umum, coba lah memeriksakan diri ke psikolog.

Berikut ini tips mengatasi insomnia.

- Konsumsi obat penenang-hipnotis

- Konsumsi obat antidepresan

- Gunakan teknik perilaku untuk tidur teratur

Perlu diketahui untuk mengonsumsi obatnya perlu resep tenaga medis, sehingga berkonsultasilah dengan ahlinya.

Baca juga: 7 Makanan Kaya Nutrisi yang Bisa Mengatasi Stres, dari Ubi Jalar hingga Buncis

Baca juga: Apa itu Gangguan Kecemasan? Berikut Ini Penyebab, Gejala, dan Dampaknya pada Tubuh

2. Apnea Obstruktif

Ilustrasi -- Mendengkur menjadi salah satu gejala
Ilustrasi -- Mendengkur menjadi salah satu gejala Apnea Obstruktif (Shutterstock)

Apnea adalah gangguan di mana seseorang berhenti bernapas sementara saat tidur.

Hal ini adalah penyebab yang relatif umum dari kantuk di siang hari yang berlebihan.

Ada dua jenis apnea tidur, yaitu:

- Obstructive sleep apnea (OSA) terjadi ketika jaringan lunak di belakang tenggorokan runtuh, sehingga menghalangi aliran udara.

- Central sleep apnea (CSA) terjadi ketika otak gagal memberi sinyal ke otot-otot pernapasan untuk bernapas.

Beberapa orang mengalami apnea tidur campuran, yang merupakan kombinasi dari OSA dan CSA.

Kondisi tidur apnea dapat terjadi puluhan atau bahkan ratusan kali dalam satu malam.

Akibatnya, mereka dapat sangat mengganggu siklus tidur seseorang.

Gejala umum tidur apnea termasuk mendengkur sangat keras dan terengah-engah sepanjang malam.

Selama tidur apnea, tubuh seseorang menjadi kekurangan oksigen untuk sementara.

Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan masalah lain, seperti detak jantung yang tidak teratur.

Seiring waktu, ini dapat menyebabkan kondisi kronis yang serius seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung .

Kondisi apnea umumnya terjadi ketika seseorang kelebihan berat badan.

Jika hal ini terjadi, penurunan berat badan akan menjadi pengobatan pertama yang direkomendasikan.

Berikut ini dua perawatan umum untuk kondisi apnea, yang meliputi:

- Perangkat tekanan jalan napas positif

Perangkat ini terdiri dari mesin yang menempel pada masker yang dikenakan pengidap apena di wajah mereka.

Perangkat tersebut memasok udara bertekanan ke tenggorokan seseorang saat mereka tidur.

Udara yang disuplay tadi mencegah tenggorokan kekurangan udara untuk tetap terjaga membantu saluran pernafasaan saat tidur.

- Peralatan mulut

Peralatan ini mirip dengan pelindung mulut atau alat ortodontik yang biasanya digunakan dokter gigi atau THT ketika memeriksa pasiennya.

Perangkat ini berfungsi untuk menahan rahang bawah sedikit ke depan saat tidur.

Posisi ini mencegah jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan untuk tetap terjaga dan tidak menghalangi saluran udara.

3. Narkolepsi

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunstyle.com)

Narkolepsi adalah kondisi neurologis yang menyebabkan seseorang tertidur secara tiba-tiba dan pada waktu yang tidak tepat.

Orang dengan narkolepsi biasanya mengalami kantuk yang ekstrem dan terus-menerus sepanjang hari.

Kebanyakan orang dengan kondisi ini juga akan memiliki satu atau lebih gejala berikut:

- Gangguan tidur

- Kelumpuhan tidur

- Sering Mengigau

Cara mengatasi nerkolepsi melibatkan obat stimulan yang membantu orang tersebut tetap terjaga.

Obat antidepresan dapat membantu mengontrol keseringan mengigau dan kelumpuhan saat tidur.

Selain itu disarankan untuk tidur siang beberapa kali sepanjang hari, karena ini dapat memperbaiki gejala narkolepsi.

Artikel Tips Kesehatan lainnya di sini.

(Tribunnews/Triyo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas