Daftar Gejala Covid-19 Varian Delta dan Perbedaannya dengan Mutasi Lain: Lebih Terasa Seperti Flu
Varian Delta lebih mirip flu daripada jenis virus corona sebelumnya, termasuk varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Saat ini, kata dia, tes skrining ini bisa mendeteksi varian Alpha dan Beta atau apakah virus itu varian yang tidak diketahui.
"Tes penyaringan awal sudah cukup untuk menentukan apakah itu Alpha atau Beta juga, tetapi tidak memberi tahu apakah itu Delta," kata Dr. Jha.
"Untuk melakukan itu, Anda harus mengurutkan seluruh virus."
Baca juga: Mutasi Virus Corona, Begini Awal Mula Penamaan Varian Delta
Baca juga: WHO Umumkan 6 Hal Penting Varian Delta, Pakar Sarankan Penanganan Corona di Indonesia Harus Maksimal
Sayangnya, Dr. Jha mengatakan proses itu adalah proses yang lebih panjang – yang menyebabkan keterlambatan dalam melaporkan jumlah kasus Delta.
"Kita bisa lakukan dengan bukti yang lebih baik dan lebih banyak pengurutan dan melihat seperti apa sebarannya di berbagai bagian provinsi," kata Dr. Jha.
Dia mengatakan pekerjaan sedang dilakukan untuk memungkinkan tes penyaringan dengan cepat mengidentifikasi varian Delta.
"Ilmu pengetahuan harus bekerja lembur," tambahnya.
Apakah Vaksin Efektif Melawan Varian Delta?
Jawaban singkat: ya.
Menurut Dr. Jha, sebuah penelitian di Inggris menunjukkan dua dosis vaksin memberikan sekitar 90 persen perlindungan terhadap penyakit parah akibat varian Delta.
"Kabar baiknya dengan vaksinasi ganda, kemungkinan untuk dirawat di rumah sakit atau meninggal karena varian Delta sangat rendah," katanya.
"Dua dosis jauh lebih baik daripada satu."
Namun, Dr. Jha memperingatkan bukti lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah vaksin juga efektif untuk mencegah penularan lebih lanjut dari varian Delta.
Bagaimana tentang Varian Lainnya di Masa Depan?
Semakin banyak COVID-19 menyebar secara global, semakin besar pula risiko munculnya varian baru di masa depan, kata Dr. Jha.
"Kita tidak akan bisa mengontrol varian kecuali kita mengontrol transmisi komunitas di seluruh dunia."
Dia mengatakan varian akan mencoba berevolusi untuk menghindari kerja vaksin.
"Kekhawatiran besarnya adalah, bagaimana dengan, bukan Delta, tetapi Epsilon yang lebih kuat dari Delta dan seolah berkata, 'Saya bisa melakukan yang lebih baik,'" kata Dr. Jha.
"Jika varian itu bisa masuk dan tidak ada vaksinnya, itu akan menjadi masalah besar."
"Untuk mengatasi itu, satu-satunya strategi adalah memvaksinasi dunia," katanya.
"Jika tidak, hanya masalah waktu sebelum varian kembali dan vaksin kita tidak lagi berfungsi."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar penyebaran virus corona varian Delta