Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kenali 2 Jenis Infertilitas Pada Pasangan, Ada Primer dan Sekunder, Apa Saja Perbedaannya?

Pada infertilitas sekunder pasangan suami istri pernah memiliki anak, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubung badan

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kenali 2 Jenis Infertilitas Pada Pasangan, Ada Primer dan Sekunder, Apa Saja Perbedaannya?
dok.
Seminar drive-in membedah infertilitas pada pasangan suami-istri di Tangerang Selatan, Sabtu (26/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG –  Dalam pandangan dunia medis, infertilitas dibagi menjadi dua jenis. Pertama, infertilitas primer yaitu suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual rutin sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Kedua, infertilitas sekunder yang berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual rutin.

“Untuk beberapa kasus infertilitas, teknologi reproduksi berbantu/bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) memang menjadi salah satu upaya program kehamilan yang bisa membantu pasangan mendapatkan keturunan,” ujar dr. Ivander Ramon Utama, F.MAS, SpOG, dokter kandungan dan kebidanan Morula IVF Ciputat.

Dokter Ivander menyampaikan paparannya ini pada acara drive-in seminar yang diselenggarakan oleh Morula IVF Ciputat mengambil lokasi di halaman parkir RSIA Citra Ananda, Jl. RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (26/6/2021).

Teknologi Reproduksi Berbantu

Dokter. Ivander memaparkan dari hasil konsultasi infertilitas pasien kami di Morula IVF Ciputat dengan faktor infertilitas terbanyak itu ada pada gangguan sperma hingga 30% pasien.

Kemudian endometriosis dan tuba falopi sebesar 15% dan sisanya dari berbagai faktor.

Baca juga: Infertilitas Bisa Dipicu oleh Gaya Hidup dan Penyakit Infeksi, Bayi Tabung Bisa Jadi Solusi

Berita Rekomendasi

"Jadi memang penting sekali untuk pasangan suami istri melakukan konsultasi kesuburan atau BFS (Basic Fertility Screening) untuk mengetahui lebih dini kondisi fertilitas," ungkapnya.

Teknik Reproduksi Berbantu (TRB) atau teknik rekayasa reproduksi dengan mempertemukan sel telur matang dengan sperma di luar tubuh manusia (in vitro fertilization/IVF).

Baca juga: Hasil Tes Kesuburan Normal Tapi Tak Kunjung Hamil Juga? Waspadai Infertilitas Idiopatik

Teknik ini populer disebut bayi tabung. Kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 embrio akan ditanam kembali ke rahim istri.

Dengan perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, pasangan suami istri yang mengalami infertilitas masih bisa memiliki kesempatan untuk hamil dan memiliki anak dengan menjalani program bayi tabung/IVF.

Baca juga: Peluang Hamil Pasangan Infertilitas Idiopatik Lebih Besar Dari Pasangan Tidak Subur Lainnya

Beragam teknologi canggih yang digunakan ini sangat bermanfaat memaksimalkan peluang keberhasilan program bayi tabung.

Namun demikian, ada faktor lain yang juga sangat menentukan kesuksesan bayi tabung. Yakni, usia si calon ibu.

Untuk tingkat keberhasilan bayi tabung bisa mencapai 70 persen bila dilakukan pada wanita usia muda atau berumur di bawah 35 tahun.

"Sedangkan wanita dengan usia diatas 35 tahun hingga 38 tahun memiliki potensi 50 persen keberhasilan,” ujar Muhammad Rizal, Senior Embryologist Morula IVF Jakarta.

Untuk pasangan yang ingin mengikuti program bayi tabung di klinik Morula IVF Ciputat saat ini lebih terjangkau dengan langsung mengikuti program promo Mid Year 2021.

Dengan adanya program ini pasangan dapat menempuh program IVF mulai dari 60 juta rupiah.

Drive-in untuk Siasati Pandemi

Menyiasati kondisi pandemi Covid-19, penyelenggaraan seminar mengupas infertilitas ini diselenggarakan secara drive in di atas kendaran masing-masing peserta seminar.

Seminar edukasi yang diselenggarakan Morula IVF Ciputat bertajuk Morula Fertility Talk ini mengharuskan peserta seminar menyimak paparan pembicara dari dalam mobil masing-masing.

Konsep Drive-In seminar ini menjadi yang pertama kali di Indonesia yang menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin mendapatkan edukasi tentang masalah infertilitas, melalui kelas Morula Fertility Talk.

"Konsep ini unik dan tentunya aman dari penyebaran Covid-19 karena pembatasan kontak langsung dengan orang lain selama seminar,” ujar Ade Gustian Yuwono, Managing Director Morula IVF Indonesia.

dr. Ivander Ramon Utama, F.MAS, SpOG, menambahkan, drive-in seminar ini sangat inovatif di masa pandemi.

Hal ini engingat kegiatan virtual masih belum bisa menggantikan pertemuan tatap muka karena adanya interaksi yang lebih hangat antara narasumber dan peserta.

Namun peserta juga seringkali khawatir dengan protokol kesehatan dan penyebaran pandemi bila seminar dilakukan secara tatap muka.

Di seminar ini interaksi narasumber dan peserta akan tetap berlangsung, namun dengan protokol kesehatan yang jelas sangat aman karena peserta berada di dalam mobil masing-masing”.

Hingga saat ini Morula terus melakukan berbagai penyesuaian, termasuk keamanan protokol medis dan layanan kepada pasien.

Dr Ivander berharap, dengan konsep seminar edukasi yang lebih fun ini peserta bisa semakin senang menggali informasi tentang infertilitas.

"Apalagi dulu infertilitas masih dianggap tabu untuk dibahas, namun melalui seminar ini justru kita mau berikan edukasi dan solusi untuk pasangan suami istri yang hadir dengan car yang lebih menyenangkan”, ujar dr. Ivander.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas