Kenali 2 Jenis Infertilitas Pada Pasangan, Ada Primer dan Sekunder, Apa Saja Perbedaannya?
Pada infertilitas sekunder pasangan suami istri pernah memiliki anak, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubung badan
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Dalam pandangan dunia medis, infertilitas dibagi menjadi dua jenis. Pertama, infertilitas primer yaitu suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual rutin sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Kedua, infertilitas sekunder yang berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual rutin.
“Untuk beberapa kasus infertilitas, teknologi reproduksi berbantu/bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) memang menjadi salah satu upaya program kehamilan yang bisa membantu pasangan mendapatkan keturunan,” ujar dr. Ivander Ramon Utama, F.MAS, SpOG, dokter kandungan dan kebidanan Morula IVF Ciputat.
Dokter Ivander menyampaikan paparannya ini pada acara drive-in seminar yang diselenggarakan oleh Morula IVF Ciputat mengambil lokasi di halaman parkir RSIA Citra Ananda, Jl. RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (26/6/2021).
Teknologi Reproduksi Berbantu
Dokter. Ivander memaparkan dari hasil konsultasi infertilitas pasien kami di Morula IVF Ciputat dengan faktor infertilitas terbanyak itu ada pada gangguan sperma hingga 30% pasien.
Kemudian endometriosis dan tuba falopi sebesar 15% dan sisanya dari berbagai faktor.
Baca juga: Infertilitas Bisa Dipicu oleh Gaya Hidup dan Penyakit Infeksi, Bayi Tabung Bisa Jadi Solusi
"Jadi memang penting sekali untuk pasangan suami istri melakukan konsultasi kesuburan atau BFS (Basic Fertility Screening) untuk mengetahui lebih dini kondisi fertilitas," ungkapnya.
Teknik Reproduksi Berbantu (TRB) atau teknik rekayasa reproduksi dengan mempertemukan sel telur matang dengan sperma di luar tubuh manusia (in vitro fertilization/IVF).
Baca juga: Hasil Tes Kesuburan Normal Tapi Tak Kunjung Hamil Juga? Waspadai Infertilitas Idiopatik
Teknik ini populer disebut bayi tabung. Kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 embrio akan ditanam kembali ke rahim istri.
Dengan perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, pasangan suami istri yang mengalami infertilitas masih bisa memiliki kesempatan untuk hamil dan memiliki anak dengan menjalani program bayi tabung/IVF.
Baca juga: Peluang Hamil Pasangan Infertilitas Idiopatik Lebih Besar Dari Pasangan Tidak Subur Lainnya
Beragam teknologi canggih yang digunakan ini sangat bermanfaat memaksimalkan peluang keberhasilan program bayi tabung.
Namun demikian, ada faktor lain yang juga sangat menentukan kesuksesan bayi tabung. Yakni, usia si calon ibu.
Untuk tingkat keberhasilan bayi tabung bisa mencapai 70 persen bila dilakukan pada wanita usia muda atau berumur di bawah 35 tahun.