Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Anak Alergi Susu Sapi? Ganti Apa untuk Makanan si Kecil? Saran Dokter Susu Protein Hidrolisa Parsial

Jika memang memiliki alergi namun belum muncul gejala, ibu dapat memberikan susu yang memiliki formula khusus seperti susu dengan Protein Hidrolisa Pa

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Anak Alergi Susu Sapi? Ganti Apa untuk Makanan si Kecil? Saran Dokter Susu Protein Hidrolisa Parsial
Shutterstock
Anak Alergi Susu Sapi? Ganti Apa untuk Makanan si Kecil? Saran Dokter Susu Protein Hidrolisa Parsial 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Konsultan Alergi Imunologi Anak, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes, mengatakan bahwa kasus alergi protein susu sapi umumnya terjadi pada anak yang tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI).

Oleh karena itu, ia menyarankan agar para ibu bisa memberikan ASI eksklusif pada anak mereka.

Namun jika tidak memungkinkan, ia menyarankan agar para ibu peka dalam melihat kondisi anak, apakah mereka memiliki gejala alergi terhadap susu sapi atau tidak.

Jika memang memiliki alergi namun belum muncul gejala, ibu dapat memberikan susu yang memiliki formula khusus seperti susu dengan Protein Hidrolisa Parsial (PHP).

"Jika bunda tidak dapat memberikan ASI dan si kecil berbakat alergi tapi belum muncul gejala alerginya, maka dapat diberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan Protein Hidrolisa Parsial," ujar Prof Budi, dalam webinar Morinaga - Kalbe Nutritionals bertajuk 'Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini', Sabtu (26/6/2021).

Sedangkan jika gejala alergi susu sapi telah muncul, kondisi ini dapat diatasi melalui pemberian nutrisi medis khusus, satu diantaranya susu dengan isolat protein kedelai (soya).

Berita Rekomendasi

"Namun jika gejala alergi sudah muncul, dapat diatasi dengan nutrisi medis khusus yaitu susu dengan protein terhidrolisa ekstensif, susu dengan isolat protein kedelai (soya), atau susu asam amino," kata Prof Budi.

Dokter Konsultan Alergi Imunologi Anak, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes, dalam webinar Morinaga - Kalbe Nutritionals bertajuk 'Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini', Sabtu (26/6/2021).
Dokter Konsultan Alergi Imunologi Anak, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes, dalam webinar Morinaga - Kalbe Nutritionals bertajuk 'Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini', Sabtu (26/6/2021). (tangkap layar zoom meeting)

Selain itu, alergi pada anak juga dapat berkembang karena dipicu faktor riwayat keturunan atau keluarga yang pernah menderita alergi (faktor genetik).

Perlu diketahui, anak-anak merupakan kelompok yang rentan mengalami sederet alergi, termasuk alergi terhadap susu sapi yang akhirnya membuat tumbuh kembang anak tidak berlangsung secara optimal.

Prof Budi menjelaskan bahwa gejala alergi susu sapi yang dialami anak sangat beragam, mulai dari kategori ringan hingga berat.

Umumnya gejala ini dapat dirasakan pada tiga organ tubuh, yakni saluran cerna, saluran nafas, dan kulit.

Ilustrasi anak alergi.
Ilustrasi anak alergi. (Shutterstock)

"Gejala alergi susu sapi dapat muncul dengan gejala ringan, sedang sampai berat, dan dapat mengenai tiga organ," papar Prof Budi.

Namun yang paling sering dikeluhkan adalah gejala pada saluran pencernaan, dengan angka anak yang mengalami diare mencapai 53 persen, sedangkan kolik 27 persen.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas