Ketahui Tata Laksana Isolasi Mandiri yang Baik pada Anak Positif Covid-19
Simak gejala anak positif Covid-19 dan bagaimana penerapan isolasi mandiri pada anak sesuai rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Virus Covid-19 kini dapat menyerang siapa saja.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak kini pun banyak yang positif Covid-19.
Sayangnya, tidak ada gejala khusus yang dapat mengidentifikasi Covid-19 pada anak.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak, dr Diatrie Anindyajayathi, M.Sc.,Sp.A.
Baca juga: Kemendag Segera Ungkap Penyebab Harga Ivermectin Melejit hingga Ratusan Ribu
Ia mengatakan gejala Covid-19 pada anak-anak sangat bervariasi.
Bisa saja berasal dari saluran nafas, pencernaan hingga kulit.
"Tidak ada titik terang ini covid atau tidak. Virus ini adalah peniru segala macam penyakit. Kalau ada kondisi infeksi, batuk pilek, gejala demam, nyeri ditenggrokan, sekarang pilek sama batuk. Kadang-kadang tidak terlalu," ungkapnya pada siaran Radio Elshinta, Jumat (2/7/2021).
Karenanya jika anak mengalami demam, batuk, flu atau sebagainya, disarankan untuk tetap diperiksakan.
Jika banyak indikasi kecurigaan terhadap Covid-19, anak mungkin akan dilakukan tes Swab atau antigen.
Baca juga: Kepala Puskesmas Ungkap Rahasia Suku Baduy Nol Kasus Positif Covid-19
Lantas bagaimana tindakan orang tua jika sang anak didiagnosis positif Covid-19?
Jangan panik, dr Diatrie pun menyarankan para orang tua untuk membaca Diary Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan Covid-19.
Buku tersebut disusun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia.
IDAI merupakan organisasi yang mewadahi Dokter Spesialis Anak di Indonesia.
Di dalam buku panduan tersebut, menyebutkan ada beberapa syarat anak bisa melakukan isolasi mandiri.