TRIBUNNEWS.COM - Kekurangan berat badan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Seseorang disebut kurus jika memiliki indeks massa tubuh di bawah 18,5.

Ini diperkirakan kurang dari massa tubuh yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan yang optimal.

Sebaliknya, lebih dari 25 dianggap kelebihan berat badan dan lebih dari 30 dianggap obesitas.

Namun, perlu diingat bahwa ada banyak masalah dengan skala indeks massa tubuh yang hanya melihat berat dan tinggi badan saja namun tidak memperhitungkan massa otot.

Beberapa orang secara alami sangat kurus, tetapi tetap sehat.

Menjadi kurus menurut skala ini tidak selalu berarti kamu memiliki masalah kesehatan.

Cara Menambah Berat Badan Secara Sehat

Jika kamu ingin menambah berat badan, sangat penting untuk melakukannya secara benar.

Minum soda dan donat secara berlebihan dapat membantumu menambah berat badan, tetapi pada saat yang sama dapat merusak kesehatan.

Jika kamu kekurangan berat badan, kamu ingin mendapatkan massa otot dan lemak yang seimbang.

Ada banyak orang dengan berat badan normal yang menderita diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lain yang sering dikaitkan dengan obesitas.

Oleh karena itu, sangat penting untuk makan makanan sehat dan menjalani gaya hidup sehat secara keseluruhan.

Baca juga: Konsumsi 7 Minuman Segar Ini, Dipercaya Dapat Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi

Baca juga: Cegah Obesitas pada Anak, Ini 5 Hal yang Harus Diketahui Orangtua

Berikut beberapa cara efektif untuk menambah berat badan dengan cepat, tanpa merusak kesehatan yang Tribunnews kutip dari Helathline.com: 

Ciptakan Surplus Kalori 

Hal terpenting yang dapat kamu lakukan untuk menambah berat badan adalah menciptakan surplus kalori, artinya kamu makan lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh.

Jika kamu ingin menambah berat badan secara perlahan dan mantap, targetkan 300-500 kalori lebih banyak daripada yang kamu bakar setiap hari.

Jika kamu ingin menambah berat badan dengan cepat, targetkan sekitar 700–1.000 kalori per hari.

Ingatlah hitungan tersebut hanya memberikan perkiraan.

Kebutuhan setiap orang mungkin berbeda beberapa ratus kalori per hari.

Makan Banyak Protein

Nutrisi terpenting untuk menambah berat badan yang sehat adalah protein.

Otot terbuat dari protein dan tanpanya sebagian besar kalori ekstra tersebut akan berakhir sebagai lemak tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa selama periode makan berlebihan, diet tinggi protein menyebabkan banyak kalori ekstra diubah menjadi otot.

Baca juga: Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan dan Kecantikan, Bisa Atasi Diabetes hingga Cegah Penuaan Dini

Baca juga: Khasiat atau Manfaat Ekstrak Daun Kelor untuk Perawatan Kulit

Namun, perlu diingat bahwa protein adalah pedang bermata dua.

Ini juga sangat mengenyangkan, yang dapat mengurangi rasa lapar dan nafsu makan secara signifikan, membuatnya lebih sulit untuk mendapatkan kalori yang cukup.

Jika kamu mencoba menambah berat badan, targetkan 0,7–1 gram protein per pon berat badan (1,5–2,2 gram protein per kilogram).

Makanan berprotein tinggi termasuk daging, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.

Makan Banyak Karbohidrat dan Lemak

Makan banyak makanan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak untuk penambahan berat badan adalah prioritas.

Yang terbaik adalah makan banyak protein, lemak, dan karbohidrat setiap kali makan.

Pastikan untuk makan setidaknya tiga kali sehari dan coba tambahkan camilan padat energi bila memungkinkan.

Makan Makanan Padat Energi

Sekali lagi, sangat penting untuk makan sebagian besar makanan utuh berbahan tunggal.

Masalahnya, makanan ini cenderung lebih mengenyangkan daripada makanan cepat saji olahan, sehingga lebih sulit untuk mendapatkan kalori yang cukup.

Menggunakan banyak bumbu dan saus dapat membantu mengatasi hal ini.

Semakin enak makanan, semakin mudah kamu memakannya.

Cobalah untuk mengonsumsi makanan padat energi sebanyak mungkin.

Sebaiknya hindari makan banyak sayuran jika menambah berat badan adalah prioritas.

Ini hanya menyisakan sedikit ruang untuk makanan padat energi.

Makan buah utuh tidak apa-apa, tetapi coba konsumsi buah yang tidak perlu terlalu banyak dikunyah, seperti pisang.

(Tribunnews.com/Mohay)