Kenali Tanda Bahaya Saat Alami Sesak Napas
"Jangan pernah panik ketika merasa sesak. Dengan panik tidak membantu sesak nafas berkurang malah memperparah rasa sesak."
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, sesak napas kerap ditakuti. Hal ini dikarenakan sesak napas menjadi salah satu gejala dari Covid-19. Namun, tidak semua sesak berasal dari infeksi virus SARS-CoV-2.
Oleh karena itu, dr Santi pun menyarankan setiap orang untuk bersikap rileks dan tidak panik saat alami sesak napas. Karena saat panik, sesak napas malah bertambah parah.
"Jangan pernah panik ketika merasa sesak. Dengan panik tidak membantu sesak napas berkurang malah memperparah rasa sesak. Jadi panik karena menghabiskan rasa oksigen," ungkap dr Santi dari kanal YouTube Sonora FM, dikutip Tribunnews, Minggu (1/8/2021).
Menurut pemaparan dr Santi, hal yang dilakukan pertama kali adalah duduk dan mencoba merilekskan diri. Bisa pula dengan memikirkan hal yang menyenangkan.
Baca juga: Tak Usah Panik, Orangtua Perlu Kenali Gejala dan Penanganan yang Tepat Anak Terpapar Covid-19
"Mungkin mudah dikatakan sulit dilakukan. Tapi harus selalu dicoba dilakukan. Ingat panik menghabiskan banyak oksigen. Padahal kita butuh oksigen," katanya lagi.
Di sisi lain, dr Santi menyarankan untuk jangan lupa melakukan konsultasi dengan dokter. Laporkan semua hal yang dialami pada dokter. Sehingga tidak mengalami keterlambatan dalam penanganan.
Untuk itu, perlu memerhatikan tanda-tanda bahaya saat mengalami sesak napas. Di antaranya seperti napas semakin cepat. Begitu pula dengan detak jantung.
Selain itu, seseorang susah sekali untuk bernafas. Dr Santi menyebutkan ada ciri khas jika sesak sudah ke tahap yang serius. Yaitu di daerah bibir berubah menjadi biru.
Baca juga: 10 TANYA JAWAB Terkait Varian Covid-19 Delta dan Delta Plus, Apa Saja Gejalanya?
Begitu pula dengan tangan yang terasa dingin. Pada anak-anak, saat bernafas, cuping hidung pun kembang kempis.
"Jika sudah menujukkan tanda-tanda tersebut harus dibawa cepat ke rumah sakit. Jadi jangan sampai terlambat karena bisa berakibat fatal. Dan jangan lupa, laporkan saturasinya oksigen pada dokter," pungkasnya.