Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Covid-19 Tidak akan Hilang, Bakal Jadi Endemi Selama 10 Tahun

Covid-19 akan hidup berdampingan dengan masyarakat dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Covid-19 Tidak akan Hilang, Bakal Jadi Endemi Selama 10 Tahun
TRIBUNNEWS/Jeprima
Petugas medis saat memeriksa kesehatan penerima vaksin Covid-19 ketiga atau vaksin booster untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Penyuntikan dosis ketiga itu dimaksudkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada petugas kesehatan, terutama bagi yang merawat pasien Covid-19.?Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan?booster? vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes) ditargetkan selesai pada minggu kedua Agustus 2021 dengan jumlah nakes yang menjadi prioritas penerima vaksin sebanyak 1.468.764 orang. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan para peneliti memprediksi Covid-19 akan menjadi sebuah endemi yang tidak akan hilang sepenuhnya dari muka bumi.

Artinya Covid-19 akan hidup berdampingan dengan masyarakat dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

Berdasarkan survei yang dilakukan Nature terhadap 100 ahli imunologi, firologi, dan peneliti penyakit menular, sebagian besar peneliti memprediksi bahwa Covid-19 akan menjadi sebuah endemi.

"Bahwa 89 persen di antaranya sepakat bahwa virus Covid-19 akan tetap hidup bersamaan dengan kita sebagai sebuah endemi atau yang artinya virus ini tidak akan berakhir menghilang sepenuhnya," kata Wiku, Rabu (18/8/2021).

Karena itu kata dia, pemerintah menyiapkan peta jalan atau road map jangka panjang ke depan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Diprediksi akan Menjadi Endemi

"Hal baik yang dapat ditangkap, yaitu di masa yang akan datang, kekebalan masyarakat akan meningkat terhadap virus ini, seiring dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah. Sehingga angka perawatan dan kematian akan berkurang walaupun virus ada dan terus beredar," katnya.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Pandemi Covid-19 Berubah Menjadi Endemi? Begini Penjelasan Para Ahli

Selain itu kata Wiku upaya penanggulangan harus terus menerus dilakukan.

Berita Rekomendasi

Karena agen atau penyebab penyakit, masih tetap ada di lingkungan sekitarnya dan berpeluang muncul kembali apabila lengah.

Baca juga: Amandemen UUD 1945 di Tengah Pandemi Covid-19 Dinilai Tidak Relevan

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan saat ini untuk membentuk ketahanan kesehatan masyarakat jangka panjang.

Pertama, pengendalian kegiatan masyarakat dan modifikasi perilaku menjalankan protokol kesehatan

Upaya ini baiknya dimonitoring dan dievaluasi berkala demi penanganan yang antisipatif.

Selama virus ini masih ada, maka proses mengetat-longgarkan kegiatan akan terus dilakukan demi mencapai masyarakat sehat dan produktif serta aman.

Kedua, mempercepat pembentukan kekebalan atau herd immunity  secara gradual atau bertahap.

Mulai dari pembentukan kekebalan secara regional termasuk secara bersamaan dengan daerah aglomerasi di wilayah sekitarnya sampai perlahan terbentuk menyeluruh secara nasional dengan prioritas populasi dan daerah yang berisiko.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas