Proning Khusus Pasien Pasca Covid-19 dengan Komorbid Kardiovaskular
Pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh, perlu untuk melakukan latihan fisik. Tujuannya agar fungsi fisik dapat berangsur membaik pasca terinfeks
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh, perlu untuk melakukan latihan fisik. Tujuannya agar fungsi fisik dapat berangsur membaik pasca terinfeksi.
Selain itu latihan fisik juga dapat meningkatkan kadar saturasi oksigen yang sempat menurun.
Namun, ada beberapa yang perlu diperhatikan saat latihan fisik jika pasien miliki komorbid kardiovaskular.
Menurut dr Kevin Triangto Sp KFRjika ada beberapa pembagian latihan fisik.
Baca juga: Tips Tingkatkan Saturasi Oksigen dari Kemenkes: Cukup Berbaring dan Lakukan Teknik Proning
Baca juga: Selama Agustus ini 7 Pasien Corona di Jepang yang Dirawat di Rumah Meninggal
Pertama yaitu peregangan, kedua latihan pernapasan dan ketiga lari atau latihan inti.
"Untuk latihan ini ada dua macam aerobik dan penguatan. Aerobik ini dilakukan berulang-ulang. Kejarnya durasinya. Latihan ini salah satu penting dengan komorbid kardiovaskular," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Kamis (19/8/2021).
Bagi pasien Covid-19 dengan kardiovaskular, latihan aerobik justru membuat fisik semakin sehat dan kuat.
Salah satu latihan inti yang bisa dilakukan adalah proning.
Proning kata dr Kevin wajib dimasukkan kedalam komponen latihan fisik.
Misalnya wajib membiasakan diri memposisikan tubuh ke bagian yang bisa menguntungkan paru-paru.
Hanya saja bagi pasien dengan kardiovaskular perlu teknik yang berbeda.
Misalnya saat melakukan teknik tengkurap.
Gerakan ini bertujuan untuk mengaktifkan paru bagian belakang. Saat melakukan gerakan ini, jantung tergencet oleh paru-paru. Sehingga bisa terasa sedikit sesak saat mengembangkan dada.
"Namun dengan komorbid karidvasula sangat sulit dilakukan sehingga ada modifikasi. Kami sudah membuat modifikasi yaitu memeluk bantal," katanya lagi.
Pasien Covid-19 kardiovaskular bisa lakukan tengkurap namun dalam posisi duduk.
Pasien bisa sambil memeluk bantal dengan tangan terbuka. Sehingga otomatis tulang di bagian belakang dalam posisi terbuka.
"Dengan terbuka, pengembangan dada lebih bagus. Bantal dipeluk di depan dan sedikit sujud. Kalau sudah taruh di atas meja kemudian tiduran. Itu membantu karena mengembangkan dada di belakang. Gak harus tengkurap banget," paparnya lagi.
Hal ini bisa dilakukan secara rutin dan kapan pun. Di sisi lain, dr Kevin menyarankan untuk tidak melakukannya ketika sudah merasa sesak.