Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sulit Dideteksi Dini, Anda Perlu Kenali Jenis Kanker Paru dan Gejala yang Menyertainya

Kanker paru merupakan penyebab 'kematian akibat kanker' tertinggi di dunia, walau penyakit ini tidak menular.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
zoom-in Sulit Dideteksi Dini, Anda Perlu Kenali Jenis Kanker Paru dan Gejala yang Menyertainya
Alighahary
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker paru merupakan penyebab 'kematian akibat kanker' tertinggi di dunia, walaupun penyakit ini masuk dalam kategori Penyakit Tidak Menular (PTM).

Menurut Global Cancer Statistic (Globocan) 2020, terdapat 1.796.144 kematian akibat kanker paru di dunia.

Sedangkan di Indonesia, jumlah kejadian kanker paru mengalami peningkatan dari angka sebelumnya yakni dari 30.023 pada 2018, menjadi 34.783 pada 2020.

Selain itu, angka kematian akibat kanker paru juga meningkat dari sebelumnya yakni 26.069 pada 2018, menjadi 30.843 pada 2020.

Baca juga: Jangan Tunda Pengobatan, Ini Saran Spesialis Penyakit Dalam untuk Penderita Kanker Paru

Dokter Spesialis Patologi Anatomi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Evlina Suzanna Sinuraya, Sp.PA, menjelaskan bahwa kanker paru dibagi menjadi dua jenis utama, yakni kanker paru sel kecil atau Small Cell Lung Cancer (SCLC) dan kanker paru bukan sel kecil atau Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC).

Dokter Spesialis Patologi Anatomi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Evlina Suzanna Sinuraya, Sp.PA, dalam virtual media briefing bertajuk 'Hari Kanker Paru Sedunia 2021: Situasi dan Penanganan Kanker Paru pada Masa Pandemi Covid-19', Kamis (26/8/2021).
Dokter Spesialis Patologi Anatomi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Evlina Suzanna Sinuraya, Sp.PA, dalam virtual media briefing bertajuk 'Hari Kanker Paru Sedunia 2021: Situasi dan Penanganan Kanker Paru pada Masa Pandemi Covid-19', Kamis (26/8/2021). (tangkapan layar)

"Kanker paru biasanya dikelompokkan menjadi dua jenis utama yang disebut  Small cell Lung Cancer dan Non-Small Cell Lung Cancer," ujar dr. Evlina, dalam virtual media briefing bertajuk 'Hari Kanker Paru Sedunia 2021: Situasi dan Penanganan Kanker Paru pada Masa Pandemi Covid-19', Kamis (26/8/2021).

Berita Rekomendasi

Jenis kanker paru ini pun tumbuh secara berbeda dan pengobatannya dilakukan secara berbeda pula.

Kendati demikian, umumnya kanker paru yang dialami pasien merupakan jenis NSCLC.

"Namun pada dasarnya, NSCLC lebih umum terjadi dibandingkan SCLC," kata dr. Evlina.

Lalu apakah semua pasien kanker paru akan mengalami gejala yang sama?

dr. Evlina menyampaikan bahwa gejala kanker paru pada pasien satu dengan lainnya bisa berbeda-beda.

Ada gejala yang berhubungan langsung dengan paru-paru, namun ada pula gejala yang lebih spesifik dirasakan pada bagian tubuh yang terkena penyebarannya.

Gejala spesifik itu dapat muncul jika kanker paru telah menyebar dalam tubuh pasien.

Terkait gejala umum yang timbul pada pasien penderita kanker paru mulai dari batuk berkelanjutan hingga penurunan berat badan secara signifikan.

"Namun baik NSCLC maupun SCLC, gejala umum yang bisa dilihat seperti batuk yang tak kunjung hilang, batuk darah, nyeri dada hingga sesak napas, penurunan berat badan yang drastis, sakit kepala, hingga sakit tulang," jelas dr. Evlina.

Hingga saat ini belum ada teknik maupun sistem yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk dapat digunakan dalam skrining maupun deteksi dini kanker paru.

Pada beberapa negara maju, skrining maupun deteksi dini dilakukan menggunakan pemeriksaan paru melalui pemeriksaan radiologi berupa CT Scan dosis rendah (Low Dose CT Scan).

Namun jika nantinya dalam proses skrining maupun deteksi dini menunjukkan diagnosis bahwa seseorang terkena kanker paru, maka ia harus melakukan pengobatan secara rutin untuk mengurangi risiko peningkatan penyebaran kanker.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas