Pentingnya Edukasi untuk Atasi 3 Permasalahan Gizi yang Dialami Remaja Indonesia
Kurangnya kepekaan terhadap kebutuhan nutrisi pada remaja pasti berdampak pada munculnya isu-isu kesehatan yang berdampak pada produktifitas
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecukupan gizi dan nutrisi pada remaja sangatlah penting untuk memastikan remaja menjadi generasi emas Indonesia.
Namun saat ini, remaja Indonesia dihadapi dengan permasalahan gizi yang kompleks yakni triple burden of malnutrition seperti kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia.
Padahal, masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam membentuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi.
Kurangnya kepekaan terhadap kebutuhan nutrisi pada remaja pasti berdampak pada munculnya isu-isu kesehatan yang berdampak pada produktifitas mereka hingga di usia dewasa.
Padahal, Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta inovatif demi menciptakan generasi emas yang berdampak pada kemajuan bangsa.
Baca juga: Pentingnya Protein Hewani & 9 Asam Amino Esensial bagi Tumbuh Kembang Anak, Saatnya Cegah Malnutrisi
Hal tersebut hanya dapat dicapai apabila remaja sehat dan berstatus gizi baik.
Fakta ini mendorong Yayasan Lentera Anak dan Danone Indonesia mensosialisasikan panduan Generasi Sehat Indonesia (GESID) untuk meningkatkan kesadaran remaja usia SMP dan SMA agar hidup lebih sehat.
"Kami melakukan edukasi tentang gizi seimbang, kesehatan reproduksi, serta pembentukan remaja yang berkarakter di Jakarta Timur, Bekasi dan Bogor dan remaja, guru menjadi target utama program," kata Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari dalam keterangannya, Sabtu (28/8/2021).
Untuk program Gesid ini ditargetkan bisa menjangkau sebanyak 7.500 siswa dan 60 guru dari 30 sekolah.
Lisda mengatakan, saat ini pihaknya berupaya mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan seperti pemerintah, institusi pendidikan, dan para orangtua.
"Kami juga berusaha menyosialisasikan panduan Gesid melalui penguatan kegiatan unit kesehatan sekolah (UKS) serta sosialisasi langsung yang dilaksanakan secara daring.
Sebanyak 300 siswa untuk menjadi Duta Gesid yang akan diberikan pelatihan khusus seperti manajemen UKS dan protokol kesehatan, remaja dan permasalahannya, gizi seimbang, dan mencegah perkawinan pada anak," katanya.
Baca juga: Merawat Masa Depan Indonesia Melalui Peningkatan Status Gizi
Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia mengatakan, buku panduan GESID berisi mengenai tiga pilar utama bagi para remaja, yaitu Aku Peduli, Aku Sehat, dan Aku Bertanggung Jawab.
"Ketiga pilar ini tidak hanya mengajarkan tentang komposisi makan yang dapat memenuhi kecukupan gizi para remaja saja, tetapi juga bagaimana hal itu akan memengaruhi mereka di masa mendatang dan mengajak mereka untuk bertanggung jawab atas diri mereka," katanya.
Yusuf Rokhmat, ST, MT, Subkoordinator Penjaminan Mutu Pendidikan, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah KEMDIKBUDRISTEK RI mengapresiasi program ini demi terciptanya Indonesia sehat.
"Hal ini senada dengan kebijakan merdeka belajar yang tertuang dalam agenda RPJMN 2020-2024 tentang Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing melalui hadirnya pendidikan yang bermutu," katanya.