Metode Minimal Invasif untuk Mengatasi Masalah Gangguan Tulang Belakang
Metode ini membuat masyarakat yang memiliki keluhan pada tulang belakang tak takut dan bekas luka yang ditinggalkan hasil operasi akan sangat minim
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini, tindakan pembedahan pada tulang belakang bisa dilakukan dengan metode minimal invasif.
Teknik endoskopi.yang merupakan metode terkini untuk mengatasi masalah pada tulang belakang.
"Pembedahan hanya membutuhkan sayatan kecil selebar 8mm hingga 1 cm saja,” kata dr. Omar Lutfi saat webinar Talk to the Expert dengan Spine Center RS Premier Bintro bertajuk Penanganan Terkini Masalah Tulang Belakang Dengan Metode Minimal Invasif belum lama ini.
Adanya metode ini membuat masyarakat yang memiliki keluhan pada tulang belakang tak takut dan bekas luka yang ditinggalkan hasil operasi akan sangat minim.
"Pasien bisa mendapatkan layanan One Day Care, atau bisa pulang beberapa jam setelah operasi.
Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan Vitamin B12: Dapat Mendukung Kesehatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis
dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT yang juga Spesialis Bedah Orthopaedi Spine RS Premier Bintaro mengatakan, metode minimal invasif dengan sayatan yang sangat kecil, sekitar 8 mm hingga 1 cm sangat berbeda dengan bedah tulang belakang konvensional yang harus melakukan sayatan minimal sepanjang 5 cm.
“Di Rumah Sakit Premier Bintaro, kami menyiapkan operasi dengan teknologi terbaru, sehingga pasien nyaris tidak merasakan apa-apa saat operasi, dan hanya sedikit nyeri pasca operasi karena sayatan yang kecil,” ujarnya.
dr. Ajiantoro, Sp.OT, yang juga Spesialis Bedah Orthopaedi Spine RS Premier Bintaro, pasien dengan keluhan tulang belakang harus menjalani screening atau penegakkan diagnosa (pemeriksaan, red) sebelum diputuskan atau menjalani operasi.
Ia menyebut, beberapa pasien bisa saja tak perlu tindakan operasi, dan cukup menjalani metode Interventional Pain Management (IPM) dengan pemberian obat, dilanjutkan dengan berobat jalan.
"Interventional Pain Management (IPM), kata dr Ajiantoro, merupakan suatu tindakan minimal invasif yang dilakukan dengan panduan alat untuk mengobati nyeri akut dan kronik secara jangka panjang atau permanen," kata Ajiantoro.
IPM ini memiliki beberapa cara, salah satunya adalah blok syaraf, yang merupakan tindakan minimal invasif, dengan menusuk jarum di lokasi yang dituju dengan bantuan USG (Ultrasonografi), dan disitu dimasukkan obat.
dr Omar Lutfi SpOT memaparkan, enam jam pasca tindakan operasi, pasien sudah bisa menjalani proses recovery dan menjalani latihan gerak seperti duduk dan berjalan.
“Ada yang harus diperhatikan dalam penanganan tindakan operasi tulang belakang, yaitu tindakan yang dilakukan sebelum dan sesaat setelah operasi. Sekrang RS Premier Bintaro menyiapkan metode ERAS (Enhance Recovery After Surgery)," katanya.