7 Tips Maksimalkan Konsultasi Dokter Secara Online
konsultasi medis secara daring (telemedicine) menjadi hal yang semakin diminati dan menjadi pilihan di tengah terbatasnya mobilitas masyarakat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, mengatakan pandemi Covid-19 sudah menjadi game changer dan mengubah cara hidup selama ini.
Salah satunya adalah meningkatnya peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk cara mendapatkan layanan kesehatan.
Roy mengatakan konsultasi medis secara daring (telemedicine) menjadi hal yang semakin diminati dan menjadi pilihan di tengah terbatasnya mobilitas masyarakat.
Baca juga: Aplikasi Telemedicine Ini Tawarkan Konsultasi Daring Hingga Layanan Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Pendarahan Otak Tukul Arwana Dikaitkan dengan Vaksin Covid-19, Dokter RS PON Buka Suara
"Meskipun tidak serta merta menggantikan konsultasi tatap muka dengan dokter, telemedicine menjadi jembatan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau," kata Roy, kepada wartawan, Jumat (24/9/2021).
"Terlebih bagi pasien dengan keterbatasan mobilitas karena kondisi kesehatannya, perjuangan pasien dan caregiver untuk ke klinik atau rumah sakit bisa diminimalkan," imbuhnya.
Roy yang merupakan advisor dari aido health, aplikasi kesehatan terintegrasi yang menjadi kolaborator resmi Kementerian Kesehatan RI dalam penanggulangan Covid-19 dan sudah bekerjasama dengan dokter dari EMT Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan bahwa pada umumnya konsultasi dokter secara daring dilakukan dengan menggunakan fitur chat.
Namun, kini masyarakat dapat melakukan konsultasi kesehatan secara tatap muka (video call).
Hadir dengan konsep yang dengan berbagai dokter dari berbagai Rumah Sakit yang bisa dipilih sendiri oleh pengguna menggunakan aplikasi aido health.
"Tak hanya itu, aplikasi aido health pun terintegrasi dengan basis fasilitas kesehatan lain seperti Farmasi di rumah sakit yang menjadi mitra, Klinik, dan Laboratorium. Dengan begitu, pengguna bisa merasa lebih nyaman dan yakin karena telah mengetahui latar belakang dokter dan rumah sakit yang menanganinya," katanya.
Sebagai hal yang relatif baru, edukasi mengenai pemanfaatan telemedicine masih dibutuhkan. Untuk itu, Roy membagikan tujuh tips untuk memaksimalkan konsultasi dokter secara online melalui fitur video call.
Pertama, persiapkan pertanyaan-pertanyaan dan hasil pemeriksaan lab terbaru. Persiapan pertanyaan penting agar kita bisa memperoleh data yang lengkap atas informasi yang kita butuhkan.
"Kedua, ajukan maksud pertemuan dan keluhan yang ada dengan rinci. Contohnya 'Dok, ketika makan tadi pagi saya muntah'. Jadi usahakan menjelaskan keluhan pada permasalahan utama dan tidak melebar ke mana-mana," jelas dia.
Tips ketiga, bagi pasien yang berusia lanjut sebaiknya ditemani anggota keluarga yang lebih muda. Agar tetap efisien dan tidak menimbulkan distraksi, pasien cukup ditemani satu orang saja.
Keempat, sebaiknya pasien berada di ruang yang bisa bergerak bebas, misalnya bisa angkat tangan, kaki dan sebagainya. Kamera harus bisa memantau hal tersebut, sehingga kamera ponsel lebih disarankan karena bisa lebih mobile dibanding kamera laptop.
"Kelima, siapkan juga obat-obatan yang sudah dan sedang dikonsumsi sehingga dokter akan melihat langsung obatnya. Ini agar dokter bisa menentukan obat apa saja yang akan dikonsumsi selanjutnya," katanya.
Tips keenam, sama seperti konsultasi tatap muka di rumah sakit pada umumnya, telekonsultasi melalui video call juga memiliki keterbatasan waktu.
Untuk memaksimalkannya, pasien diharapkan fokus terhadap gejala dan keluhan yang di dirasakan pada saat melakukan telekonsultasi.
"Terakhir, mintalah dokter Anda untuk membuat rangkuman pemeriksaan saat telekonsultasi hari itu," ucapnya.