Kematian Akibat Serangan Jantung Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Menjaga kesehatan jantung di masa pandemi Covid-19 penting, baik bagi orang sehat maupun pasien jantung.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjaga kesehatan jantung di masa pandemi Covid-19 penting, baik bagi orang sehat maupun pasien jantung.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) DR. dr. Isman Firdaus mengatakan pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak akhir tahun 2019 menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang dengan penyakit jantung.
"Paparan infeksi apapun termasuk infeksi Covid-19 dapat mencetuskan perburukan dari penyakit kardiovaskular seperti terjadinya kekambuhan penyakit jantung coroner atau gagal jantung menahun, bahkan lebih mudah terjadi kematian pada pasien covid yang memiliki penyakit jantung dibandingkan tanpa penyakit jantung," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).
Laporan rata-rata Rumah Sakit (RS) dimasa pandemi menunjukkan bahwa 16,3 persen pasien yang dirawat dari ruang isolasi covid ternyata mempunyai penyakit bawaan (komorbid) atau koinsiden penyakit kardiovaskular.
Baca juga: 5 Orang yang Berisiko Terkena Penyakit Jantung, Salah Satunya Penderita Diabetes
Sebelum pandemi dilaporkan laju rerata mortalitas di RS akibat serangan jantung adalah 8 persen.
Nnamun di masa pandemi ini angkanya dilaporkan meningkat hingga 22-23 persen.
Berikut adalah rekomendasi PERKI untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular untuk orang sehat maupun orang dengan penyakit jantung di masa pandemi:
1. Menghindari merokok dan asap rokok terutama di masa pandemi ini.
2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, memakai masker, kebersihan tangan, membatasi mobilitas, menghindari makan Bersama) dengan ketat.
3. Segera melakukan vaksinasi dengan sebelumnya terlebih dahulu berkonsultasi dan memperoleh rekomendasi dokter.
4. Gunakan fasilitas telekonsultasi yang banyak disediakan oleh Rumah Sakit maupun klinik kesehatan.
5. Tetap memiliki kesadaran dan aktif mempraktekkan kebiasaan dan budaya sehat jantung seperti tetap beraktifitas fisik secara teratur sesuai dengan kemampuan kerja jantung dan tubuh.
6. Pada orang dengan penyakit Jantung atau risikonya, sebelum berolahraga sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu jenis olahraga apa yang tepat sehingga tidak membebani kerja jantung.
7. Konsumsi makanan tinggi serat dan kurangi konsumsi gula, garam dan lemak.
8. Bagi orang dengan penyakit jantung, riwayat penyakit jantung, ataupun risikonya, perlu memperhatikan dan mematuhi jadwal obat rutin untuk pencegahan sekunder.
9. Berbagai spektrum penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung, penyakit jantung rematik, hipertensi, gangguan katup jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung pada anak harus dipantau dan dikendalikan sebaik mungkin dengan senantiasa berkonsultasi kepada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah agar kondisi jantung tetap stabil dan penderita bisa beraktifitas dengan baik.
“Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu atau beberapa pihak, namun peran semua lapisan masyarakat (pasien, dokter, keluarga pasien, organisasi swadaya masyarakat, organisasi profesi dan pemerintah),” ujar Sekjen Pengurus Pusat PERKI, Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K).