Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Gangguan Menstruasi pada Perempuan Dewasa dan Penanganannya, Jangan Anggap Sepele

Gangguan menstruasi kadang sampai mengganggu aktivitas. Misal pendarahan berlebih atau terlalu sedikit dan nyeri hebat saat menstruasi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Gangguan Menstruasi pada Perempuan Dewasa dan Penanganannya, Jangan Anggap Sepele
ilustrasi periode menstruasi 

TRIBUNNEWS.COM - Pada wanita sehat, siklus menstruasi atau haid berlangsung normal dan berhenti dalam waktu yang hampir sama setiap bulannya.

Gangguan normatif yang dirasakan pun terkadang masih dalam batas wajar, seperti kram perut atau suasana hati mudah berubah.

Lain halnya gangguan menstruasi yang sampai mengganggu aktivitas.

Misalnya pendarahan berlebihan atau terlalu sedikit, nyeri hebat saat menstruasi, kacaunya siklus menstruasi, atau bahkan tidak haid sama sekali.

dr. Linda Mamengko Sp.OG-KFER dari Siloam Hospitals Manado menyebut gangguan haid perlu diwaspadai karena dapat mengganggu kesuburan pada perempuan.

Baca juga: Benarkah Awal Menstruasi Menentukan Kapan Waktu Menopause? Berikut Penjelasan Dokter Boyke

Spesialis kebidanan dan kandungan yang bersertifikasi Konsultan Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi itu menjelaskan beberapa gangguan menstruasi yang dapat dialami perempuan dewasa.

Pertama, Amenorrhea Primer" (tidak haid), yaitu kondisi perempuan sama sekali belum haid padahal usia sudah menginjak 16 tahun atau haid dengan perdarahan berlebih.

Berita Rekomendasi

Kemudian, Amenorrhea Sekunder, kondisi wanita pada usia subur, tidak dalam kondisi hamil, pernah menstruasi sebelumnya, namun berhenti haid pada jangka waktu 3 bulan atau bahkan lebih.

Dismenorea (menstruasi yang terlalu sakit), yaitu nyeri yang dirasakan pada saat menstruasi, juga diiringi sakit kepala, mual dan lainnya.

Kemudian gangguan menstruasi lainnya adalah sindrom pramenstruasi (PMS), dan kelainan disfonik pramenstruasi (PMDD).

"Yang harus diingat adalah tidak semua amenorrhea adalah gejala penyakit, ada pula kemungkinan bahwa menstruasi yang terhenti karena Anda sedang hamil. Untuk memastikannya dapat menggunakan alat tes kehamilan," kata Linda Mamengko.

Pil KB dan penanganan

Dokter Linda Mamengko Sp.OG-KFER menjelaskan, tubuh setiap wanita penderita gangguan haid menunjukkan sejumlah dan gejala yang bervariasi.

Salah satunya efek samping pil KB, yakni munculnya flek atau bercak darah ringan berwarna coklat di antara siklus menstruasi. Flek adalah efek samping pil KB yang paling umum.

Hal itu terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan perubahan kadar hormon, dan rahim menyesuaikan untuk memiliki lapisan yang lebih tipis

"Menjawab pertanyaan, apakah pil KB dapat mempengaruhi Siklus haid? Pada prinsipnya ya, namun kondisi setiap individu bisa saja berbeda dan penanganan pun pengobatan gangguan haid dapat diawali dengan melakukan konsultasi dokter, pemberian obat obatan dari dokter, pemeriksaan laboratorium, tindakan- tindakan medis seperti Papsmear, biopsi rahim, Kuretase bahkan Histeroskopi tergantung hasil analisa kasusnya," terang Linda.

dr Linda Mamengko SpOG- KFER menambahkan gangguan Haid yang hanya terjadi sesekali tergolong normal.

Oleh karenanya, kenali tanda-tanda adanya gangguan haid, kemudian konsultasikan ke dokter apabila dirasa mulai mengkhawatirkan.

"Karena penanganan dini akan mempercepat penyembuhan dan membantu "mengamankan" kesuburan seorang wanita dewasa," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas