Penyakit Batu Empedu dan Kanker Usus Besar, Ketahui Gejala, Penyebab, dan Solusinya
Dua gangguan pencernaan yang paling umum ditemui adalah penyakit batu empedu dan kanker usus besar.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Gangguan pencernaan merupakan masalah yang terjadi pada salah satu atau lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari sejumlah organ, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hingga anus.
Ada banyak penyebab gangguan pencernaan bisa terjadi, mulai dari pola makan yang salah, gaya hidup tidak sehat, hingga munculnya tanda dan gejala penyakit tertentu.
Pada skala ringan, gangguan pencernaan dapat muncul dan hilang dengan sendirinya atau setelah mengonsumsi obat.
Namun, pada tingkat yang lebih tinggi gangguan pencernaan harus sangat diwaspadai karena bisa menyebabkan masalah lebih serius pada sistem pencernaan.
Dua gangguan pencernaan yang paling umum ditemui adalah penyakit batu empedu dan kanker usus besar.
Baca juga: 70 Persen Wanita Indonesia Baru Sadar Kena Kanker Payudara Saat Penyakit Ini Dekati Stadium Lanjut
Baca juga: Perjuangan Nurul Qomar Hadapi Kanker Ganas, Jaga Hati Tetap Senang, Percaya Umur di Tangan Tuhan
dr. Hardianto Setiawan, Sp.PD-KGEH dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengatakan, penyakit batu empedu merupakan gangguan pencernaan yang kerap ditemukan, namun sering tidak disadari.
"Penyakit batu empedu atau cholelithiasis adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami sakit perut mendadak akibat adanya batu di dalam kantong empedu," kata Hardianto saat temu media daring, Sabtu (23/10/2021).
Dikatakannya, kantong empedu merupakan organ dalam di sisi kanan perut tepat berada di bawah hati.
Kantong tersebut memiliki fungsi untuk menyimpan cairan empedu yang nantinya akan dilepas ke usus kecil dan membantu proses pencernaan.
"Umumnya, batu empedu terbentuk akibat endapan kolesterol tinggi disertai bilirubin yang menumpuk dalam kantong empedu," katanya.
Beberapa faktor seperti pola makan tidak sehat, diet tinggi kolesterol, genetik, usia, dan kondisi medis tertentu dapat memicu terjadinya penyakit ini.
Hardianto menyebut, penyakit ini dapat dijumpai pada pria dan wanita, tetapi umumnya wanita lebih banyak mengalami daripada pria, terutama pada usia lebih dari 40 tahun.
Penyakit batu empedu perlu ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak, kondisi batu empedu dapat memicu terjadinya sejumlah komplikasi serius yang berbahaya.
Baca juga: Kanker Payudara Serang Generasi Muda, Upaya Preventif Harus Masif