Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kesehatan Mental Harus Diperhatikan Sejak Anak Dalam Kandungan

Ketua Umum Ikatan Psikologis Klinis Indonesia (IPK) Dr Indria Laksmi Gamayanti M Si Psikolog mengatakan kesehatan mental harus diperhatikan sejak dini

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kesehatan Mental Harus Diperhatikan Sejak Anak Dalam Kandungan
https://elitelv.com/
Hari Kesehatan Mental Sedunia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Psikologis Klinis Indonesia (IPK) , Dr Indria Laksmi Gamayanti M Si Psikolog mengatakan kesehatan mental harus diperhatikan sejak dini.

Bahkan ketika ibu menyadari dirinya sedang hamil.

Saat ibu mengandung, hal ini harus mulai diperhitungkan.

Penerimaan ibu terhadap kehamilannya itu menjadi sangat penting. 

Baca juga: Berikut Tanda-tanda Orang Memiliki Mental yang Sehat

"Artinya bagi perkembangan anak itu nanti. Saya cukup mendapatkan kasus akarnya itu si ibu ternyata ada masalah tidak menerima sepenuhnya kehamilan. Bagaimana pengasuhan di awal menjadi penting, " tuturnya, Sabtu (6/11/2021). 

Selain itu, masa anak - anak menjadi periode emas, sehingga cara anak diasuh dan mendapatkan kasih sayang orangtua dan lingkungan juga mesti diperhatikan. 

"Cuma kalau saya tambahkan lingkungan tidak hanya manusia saja tapi alam. Bagaimana bisa memaknai alam memberikan arti bagi kehidupan kita," paparnya lagi.

Baca juga: Ketahui Penanganan Kesehatan Mental Lewat Buku Panduan Pertolongan Pertama Kesehatan Jiwa Indonesia

Berita Rekomendasi

Untuk menjaga kesehatan mental, kata Gamayanti membutuhkan sentuhan yang benar-benar menggunakan seluruh panca indera kita.

Mata, penciuman, pendengaran dan seluruh sensor pada tubuh. 

Dan perlu diperhatikan jika sepanjang rentang kehidupan, terdapat tahapan perkembangan tugas dan pertumbuhan perkembangan masing-masing.

Baca juga: Jangan Dianggap Sepele, Diare Bisa Jadi Tanda Munculnya Penyakit Lain

Kebutuhan anak balita, tentunya berbeda dengan anak remaja usia 17 tahun.

Saat remaja, kebutuhan perhatian tidak cukup dari orangtua saja.

Tapi mungkin bisa butuh teman dan lawan jenis. 

"Beda 25 tahun dengan orang-orang di atas 50 tahun, kaya saya. Kebutuhan berbeda. Saya kira perlu memahami kebutuhan masing-masing," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas