Viral Koyo KB, Apa Kelebihannya dari Alat Kontrasepsi yang Lain? Adakah Efek Sampingnya?
Alat kontrasepsi berupa koyo KB, viral di media sosial TikTok. Apa dan bagaimana bentuknya? Adakah efek sampingnya?
Editor: Anita K Wardhani
Pihaknya mengatakan, koyo dalam istilah farmasi disebut dengan patch yakni bentuk sediaan transdermal di mana obat akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan nantinya akan masuk ke pembuluh darah.
Karena kandungannya sama, Zullies mengatakan, keamanan dan efektivitasnya sama dengan alat kontrasepsi lainnya.
Dengan catatan, selama digunakan sesuai dengan aturannya.
Kenyamanan penggunaan
Zullies juga mengatakan, dari segi kenyamanan penggunaan, sejumlah orang ada yang lebih memilih memakai koyo yang ditempel dan diganti seminggu sekali (tergantung aturan pakainya) jika dibandingkan harus minum pil KB setiap hari.
Dia memastikan, selama pemakaian tepat dan melekat dengan kuat maka hormon akan dilepaskan pelan-pelan dan masuk melalui kulit serta bisa memberikan efek kontrasepsi.
Meski demikian dia mengingatkan, pemilihan jenis kontrasepsi untuk pertama kalinya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli.
Hal ini karena harus disesuaikan dengan kondisi pengguna atau akseptor KB.
“Jadi penggunaan pertama, termasuk pil KB, adalah dengan resep dokter. Untuk selanjutnya dapat dibeli di apotek dan perlu berkonsultasi dengan apoteker terkait dengan penggunaannya,” ujar dia.
Kelebihan dan Kekurangan
Dilansir dari Mayo Clinic, koyo KB ini adalah jenis kontrasepsi yang mengadung hormon estrogen dan progestin.
Penggunaan alat kontrasepsi ini harus menempelkan koyo KB ini di kulit setiap hari selama 3 minggu atau total selama 21 hari.
Selama minggu ke-4 Anda tidak perlu memakai koyo sehingga mentruasi terjadi.
Koyo KB mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon ke dalam aliran darah Anda yang menjaga ovarium Anda dari melepaskan sel telur.