Ada Teknologi Ultrasonic dan Radio Frequency, Industri Kedokteran Berkembangan Signifikan
Alat kesehatan tersebut di antaranya Radio Frequency (RF) surgical device dan Ultrasonic Surgical System.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan (P2B2) XVIII Tahun 2021 yang diinisiasi Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia (PABI) digelar di Pekanbaru, Riau.
Ajang ini diikuti oleh sekitar 1,000 peserta naker Spesialis Bedah Umum dan Spesialis selain Bedah Umum, Dokter Bedah Sub Spesialis, Peserta Didik Calon Spesialis Bedah/Residen, serta dokter umum yang tersebar di seluruh Indonesia secara hybrid.
Selain itu terdapat beberapa peserta lainnya, seperti kalangan rumah sakit dan para pemasok produk support bedah umum.
Baca juga: Bamsoet Minta Pemerintah Dukung Perkembangan Pengetahuan dan Kompetensi di Bidang Kedokteran
Perwakilan PT Sometech Indonesia, Maya Sumbi menjelaskan perkembangan masif dari industri kedokteran.
"Perkembangan industri kedokteran khususnya bedah di Indonesia sangat berkembang secara cepat. Perkembangannya sangat signifikan," ujar Maya melalui keterangan tertulis, Senin (6/12/2021).
Saat ini fokus produk dari pihaknya lebih ditujukan kepada alat penunjang bedah umum yang sangat membantu para dokter spesialis bedah melakukan tugasnya.
Alat kesehatan tersebut di antaranya Radio Frequency (RF) surgical device dengan brand Dr Oppel dan Ultrasonic Surgical System dengan brand Innolcon.
Baca juga: Pemerintah Diminta Dukung Pengembangan Pengetahuan dan Kompetensi di Bidang Kedokteran
Keduanya telah banyak dipergunakan oleh para dokter spesialis Bedah Umum dalam berbagai tindakan medisnya.
"Sampai saat ini telah banyak rumah sakit yang melakukan uji coba penggunaan produk kami dan membelinya karena sangat membantu proses tindakan medis kepada pasien," kata Maya.
Salah seorang dokter yang ikut dalam acara ini, Dr. Tony Sukentro, Sp.B yang juga menjadi tim dokter bedah di RS Omni Hospital Pulomas mengaku telah familiar dengan proses pembedahan mempergunakan teknologi ultrasonic.
“Teknik ini mampu mengatasi penyakit pasien seperti misalnya operasi wasir dengan teknik minimal invasif atau tanpa pisau bedah, kemampuan penyembuhan yang jauh lebih cepat tanpa rasa sakit akibat pengaruh operasi, luka yang minimal, dan menggunakan alat bedah yang menghasilkan getaran Ultrasonic sehingga sangat aman terhadap pasien” ujar Tony.
Tony menambahkan, proses operasi dengan teknik Ultrasonic dan RF tidak memerlukan proses penjahitan, mengurangi aliran darah ke anus dan membantu hemoroid kempes dengan sendirinya.
Paling terkini dari pengobatan mempergunakan Radio Frequency (RF) dan Ultrasonic adalah penanganan operasinya.
Pasien tidak perlu melalui proses rawat inap setelah tindakan medis yang dilakukan, dan biaya pengobatan kepada para pasien akan sangat terjangkau.
Selain itu, dalam kegiatan kali ini, PT Sometech Indonesia juga tetap memfokuskan pemasaran produk-produk yang lain, seperti headlamp dari Dr. Kim yang telah banyak dipakai oleh berbagai rumah sakit di Indonesia.
Lalu MGB laparoscopy, Laport MU disposable trocar, Lapsingle trocar single port, sampai Metaclip polymer ligating clip untuk membantu berbagai tindakan medis bedah.