Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kapten Penerbang Ini Bersyukur JKN-KIS Bantu Persalinan Caesar Istri Dua Kali

Berkat JKN-KIS, Kapten Penerbang Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi, Agung Tri Widyatmoko bisa membiayai persalinan caesar sang istri sebanyak dua kali.

zoom-in Kapten Penerbang Ini Bersyukur JKN-KIS Bantu Persalinan Caesar Istri Dua Kali
Dok. Humas BPJS Kesehatan
Kapten Penerbang Skadron Udara 15 Landasan Udara (Lanud) Iswahyudi, Agung Tri Widyatmoko (30), salah satu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia (JKN-KIS). 

TRIBUNNEWS.COM - Kapten Penerbang Skadron Udara 15 Landasan Udara (Lanud) Iswahyudi, Agung Tri Widyatmoko (30) merasa sangat bersyukur karena memiliki program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia (JKN-KIS).

Pasalnya, berkat  program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu, Agung yang telah menjadi peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak 2015 ini, bisa membiayai persalinan caesar sang istri sebanyak dua kali.

 “Tahun 2018 istri saya melahirkan anak pertama kami dengan persalinan caesar. Begitu juga dengan kelahiran anak kedua pada 2019. Persalinan yang saya yakini berbiaya mahal ini tentunya akan terasa ringan dengan fasilitas JKN-KIS,” ujarnya seperti dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Jumat (10/12/2021).

Agung merasa sangat bersyukur mempunyai JKN-KIS. Sebab, hanya dengan menunjukkan kartunya, ia tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun untuk biaya istrinya.

Selain itu, berkat JKN-KIS, ia dan sang istri bisa menabung kembali dan memanfaatkan biaya persalinan untuk keperluan lainnya.

Lebih lanjut Agung mengatakan, bahwa proses pemeriksaan kehamilan sang istri dimulai saat memasuki usia 1,5 bulan. Dari waktu ini, istrinya secara rutin harus kontrol ke Faskes Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Dari pengalaman pelayanan pada FKTP, ia mengaku terkesan. Mulai dari kelengkapan fasilitas saat menunggu antrean, sikap petugas yang cukup ramah dan responsif, serta tidak ada diskriminasi dalam pelayanan.

Berita Rekomendasi

“Andaikan saya belum mempunyai JKN-KIS, lumayan merogoh kocek untuk biaya persalinan selama dua kali berturut-turut. Kurang lebih bolak balik kontrol kehamilan selama sembilan kali,” imbuh Agung.

Tak hanya itu, lanjut dia, buah hatinya pun masih harus dirawat di inkubator selama lima hari setelah kelahirannya.

“Istri saya secara lahir sehat wal afiat, terlebih psikisnya sudah kembali ceria seperti semula. Terima kasih banyak, ya, BPJS Kesehatan, luar biasa," ucap pria asli dari Kabupaten Bojonegoro ini.

Agung yang tiap harinya bertugas sebagai Kepala Sub Seksi Operasi Udara (Kasubsiopsud) Siops di Skadron Udara 15 itu berharap program JKN-KIS dapat terus berlangsung. 

Ia meminta sosialisasi manfaatkan JKN-KIS kepada masyarakat di daerah terpencil ditingkatkan, sehingga pelaksanaan program jaminan kesehatan ini bisa berjalan semakin baik sesuai cita-cita negara dan bangsa Indonesia.

“Perlindungan kesehatan sangat penting bagi kita semua karena lebih baik menjaga daripada mengobati. Tidak ada yang sulit jika kita memahami prosedur dan persyaratannya," ujar Agung.

Untuk itu, ia menyarankan kepada peserta agar tidak malu bertanya jika tidak tahu mengenai informasi terbaru tentang JKN-KIS. Hal ini guna mempermudah dan mempercepat proses berobat karena segala persyaratan telah disiapkan dan dipahami.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas