Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ilmuwan Jepang Kembangkan Vaksin Baru Pembunuh Sel 'Zombie' yang Sebabkan Penuaan

Efeknya pun terlihat pada area tubuh yang terkena pengerasan pembuluh darah.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ilmuwan Jepang Kembangkan Vaksin Baru Pembunuh Sel 'Zombie' yang Sebabkan Penuaan
STR / AFP
Ilustrasi vaksin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ilmuwan Jepang telah mengembangkan vaksin untuk menargetkan apa yang disebut sebagai 'sel zombie' yang menumpuk dari waktu ke waktu dan merusak sel sehat.

Sel-sel ini dianggap bertanggung jawab atas munculnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan usia, seperti penyakit jantung.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (13/12/2021), penelitian yang diterbitkan pada Jumat lalu dalam versi online jurnal Nature Aging, menemukan pengurangan jumlah sel zombie yang secara klinis dikenal sebagai sel tua ini, pada tikus yang diberi vaksin.

Efeknya pun terlihat pada area tubuh yang terkena pengerasan pembuluh darah.

Perlu diketahui, sel tua dikenal sebagai sel zombie karena mereka memang berhenti membelah seperti sel normal, namun tidak mati.

Baca juga: Prancis Buka 400 Investigasi Sertifikat Vaksin setelah Warganya Meninggal karena Palsukan Keterangan

Kemunculan sel ini dimulai sebagai sel normal namun setelah mengalami peristiwa stres seperti mempertahankan kerusakan DNA atau terinfeksi virus, maka sel ini memasuki kondisi mati suri, bukan mati.

Berita Rekomendasi

Saat menumpuk di dalam tubuh, sel-sel ini merusak sel-sel sehat di sekitarnya dengan melepaskan bahan kimia yang menyebabkan peradangan.

Seiring waktu, mereka memfasilitasi proses penuaan dan menyebabkan berbagai kondisi medis, termasuk diabetes, osteoporosis, penyakit Alzheimer, pembesaran jantung, masalah ginjal, arteri tersumbat, dan hilangnya otot karena faktor usia.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah penelitian yang menggunakan hewan tikus telah menguji coba obat yang disebut senolitik yang diklaim dapat membunuh sel zombie ini.

Namun tim peneliti dari universitas di seluruh Jepang mengidentifikasi protein yang ditemukan dalam sel tua pada manusia dan tikus, lalu mensintesis vaksin berdasarkan asam amino yang membantu membuat protein.

Vaksin berbasis peptida ini memungkinkan tubuh membuat antibodi yang dapat menempel pada sel tua, yang kemudian dapat dihilangkan oleh sel darah putih yang menempel pada antibodi.

Menurut penulis studi Tohru Minamino, vaksin ini dapat diterapkan untuk pengobatan pengerasan arteri, diabetes dan penyakit lainnya terkait penuaan.

Saat para peneliti memberikan vaksin pada tikus dengan arteri yang tersumbat, mereka menemukan pengurangan penumpukan sel-sel tua dan menyusutnya area yang terkena penyakit.

Tim menyatakan bahwa saat tikus yang lebih tua disuntik, itu memperlambat proses pelemahan tubuh terkait usia, dibandingkan dengan tikus yang tidak divaksinasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas