Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pertama di Bali, Program Inseminasi Hasilkan Bayi Kembar Empat

Ketika di dalam kandungan, bayi sampai kembar berjumlah 4, perut ibu akan mengalami kembar distensi atau kondisi perut terlalu besar.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Pertama di Bali, Program Inseminasi Hasilkan Bayi Kembar Empat
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
KEMBAR 4 - Salah satu bayi kembar 4 di inkubator ruang perawatan RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (24/1). 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seorang ibu muda, Komang Ayu (24) yang sempat mengikuti program inseminasi di salah satu rumah sakit swasta melahirkan bayi kembar yang berjumlah 4 sekaligus.

Ia melahirkan bayi-bayinya tersebut di RSUP Sanglah, Denpasar.

"Cerita ini bermula dari seorang ibu yang ingin memiliki keturunan sudah lama tidak hamil dan ibu ini mengikuti program inseminasi di sebuah RS swasta. Kemudian dari hasil inseminasi itu biasanya disertai dengan pemberian obat-obatan untuk penyubur agar sel telurnya banyak, kemudian baru sperma dibantu masuk hingga ke rahim," kata dr I Wayan Artana Putra SpOG (K), dokter yang menangani proses persalinan kembar 4, Senin (24/1).

Dia mengatakan, di luar dugaan dan mungkin karena efek dari obat penyubur, sel telur yang dihasilkan terlalu banyak sehingga terjadi kehamilan kembar 4.

Kemudian pasien tersebut pun dirujuk ke RSUP Sanglah karena sudah diprediksi akan lahir prematur.

Ketika di dalam kandungan, bayi sampai kembar berjumlah 4, perut ibu akan mengalami kembar distensi atau kondisi perut terlalu besar sehingga cenderung terjadi lahir prematur.

"Dan karena di RS swasta mungkin NICU-nya tidak terpenuhi maka dirujuk ke RSUP Sanglah. Kebetulan saya sebagai dokter yang menangani. Jadi saya dari awal sudah terlibat, diantaranya melakukan USG. Jadi dari awal kami jumpai kehamilan dengan berat bayi kurang lebih sama keempatnya. Perkembangannya bagus sesuai dengan umurnya. Jenis kelaminnya 1 laki-laki dan 3 perempuan," katanya.

Berita Rekomendasi

Sehari sebelum operasi ibu dari bayi kembar empat tersebut sempat kontrol ke Poliklinik RSUP Sanglah. Dan pada saat itu usia kehamilannya sudah memasuki 31 minggu lebih 6 hari.

Pihak RSUP Sanglah pun sudah bersiap pada waktu itu untuk melakukan prosedur operasi pada umur kehamilan antara 34 sampai 35 minggu.

Selain itu mempersiapkan bagian-bagian lain, seperti dokter anak, dokter anestesi, dan dokter NICU.

"Kami sudah bantu dengan obat-obatan pematangan paru-paru karena di bawah umur 34 minggu paru-paru itu tidak bekerja dengan baik. Kami bantu dengan obat, itu sudah diberikan. Dan kemudian di luar dugaan sebelum 34 minggu dia tiba-tiba sudah terjadi persalinan dan pecah ketuban. Jadi sudah diperiksa ada pembukaan sekitar 4 cm. Dan tidak mungkin kita tunda lagi, apalagi sudah pecah ketuban, infeksi pada bayi akhirnya secepatnya kami lakukan koordinasi kan yang paling susah menyiapkan NICU, inkubator karena itu agak sulit. Jadi kami cepat langsung kontak teman sejawat untuk itu dan disiapkan inkubator dan NICU-nya. Selain itu pada operasinya, sehingga bisa dilakukan dengan segera," sambungnya.

Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan operasi tidak ada kesulitan berarti.

Bayi lahir yang pertama beratnya sekitar 1.400 gr langsung menangis, yang kedua 1.500 gr langsung menangis, yang ketiga 1.300 gr, yang keempat 1.400 gr.

Biasanya ketika sedang hamil kembar, bayi yang lahir terakhir akan mengalami komplikasi. Jadi benar ketika yang terakhir lahir tangisannya agak kurang. Saat itu sudah ditangani segera dengan pemberian alat bantu napas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas