Melihat Manfaat Pola Makan Berbasis Nabati di Masa Pandemi Covid-19
Pola makan nabati mengurangi risiko terinfeksi Covid-19 yang kronis dan kematian, seperti yang diterbitkan European Journal of Clinical Nutrition.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pola makan plant-based atau pola makan berbasis nabati tak hanya diyakini menjadi sarana untuk menunda proses penuaan.
Lebih dari itu, pola makan nabati mengurangi risiko terinfeksi Covid-19 yang kronis dan kematian, seperti diungkap dalam tanggapan yang diterbitkan European Journal of Clinical Nutrition.
Penulis tanggapan tersebut, adalah Hana Kahleova dan Neal D. Barnard, Direktur Clinical Research dan Presiden dari Physicians Committee for Responsible Medicine.
Ia menganalisis studi terbaru tentang bagaimana kebiasaan makan orang berkaitan dengan infeksi Covid.
Mereka menyimpulkan bahwa pola makan berbasis nabati “memperlihatkan pendekatan yang paling hemat biaya dan perlu untuk dipromosikan serta dimasukkan dalam praktik sehari-hari” untuk mengurangi Covid-19.
Angelina Pane, Manajer Tantangan 21 Hari Vegan Sinergia Animal, NGO internasional yang mendorong dan mendukung orang untuk mengadopsi pola makan berbasis nabati, ikut menyorotinya.
Baca juga: KFC Luncurkan Menu Baru Ayam Nabati Beyond Fried Chicken
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menyoroti bagaimana pola makan nabati yang sehat dapat membantu orang mencegah dan bahkan mengobati penyakit, seperti penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, atau kanker kolorektal,” ungkapnya.
“Apa yang kami temukan sekarang adalah cara yang ampuh untuk memerangi penyakit kronis, juga pandemi Covid-19, yang merupakan dua tantangan kesehatan publik terbesar yang saat ini kita hadapi secara global," lanjut Angelina.
Penemuan ilmiah terbaru
Studi paling ekstensif yang dilakukan para peneliti dari Harvard dan King's College London menunjukkan bahwa pola makan berbasis nabati yang sehat, dikaitkan dengan 9 persen risiko infeksi Covid-19 yang lebih rendah dan juga risiko penyakit kronis Covid-19 sebesar 41 persen lebih rendah.
Hampir 600 ribu data dari orang-orang dianalisis untuk penelitian ini.
Penelitian lain yang dilakukan oleh para ilmuwan di John Hopkins University, yakni meneliti para tenaga kesehatan dari enam negara yang memiliki paparan lebih rentan terhadap pasien Covid-19.
Temuan dari studi tersebut menunjukkan risiko lebih rendah sebesar 73 persem untuk terkena Covid-19 tingkat sedang hingga berat pada kelompok yang melaporkan konsumsi dengan lebih sedikit daging dan susu serta lebih banyak buah dan sayuran.