Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penyakit Tidak Menular Masih Dominan Sebabkan Kematian

Penduduk di dunia jumlah sekitar 1,4 miliar dari total penduduk dunia mengalami kerugian karena penyakit tidak menular.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penyakit Tidak Menular Masih Dominan Sebabkan Kematian
Shutterstock
Ilustrasi pasien stroke yang termasuk penyakit tidak menular. Penyakit Tidak Menular Masih Dominan Sebabkan Kematian 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pandemi Covid-19 memang telah masuk pada tahun ketiga. Namun, selain memerhatikan virus SARS-CoV-2 ini, ada hal penting lainnya yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Yaitu penyakit komorbid.

Seperti yang diketahui, pasien komorbid yang terinfeksi Covid-19 berisiko alami perburukan gejala.

Bahkan berisiko pada kematian.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Resiko Kematian Akibat Covid-19 pada Lansia dan Komorbid Ditekan

Baca juga: Penyandang Penyakit Tidak Menular Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19, Cek Kesehatan Lewat Teknologi

Oleh karena itu, masyarakat butuh melakukan menerapkan perilaku khusus untuk mengendalikan komorbid.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PP IAKMI dr Ede Surya Darmawan SKM. MDM.

Ilustrasi Penyakit Jantung
Ilustrasi Penyakit Jantung (Tribun Medan)

Menurutnya, penduduk di dunia jumlah sekitar 1,4 miliar dari total penduduk dunia mengalami kerugian karena penyakit tidak menular.

Berita Rekomendasi

"Sakit pernapasan masih, cardiovascular, saluran darah dan jantung. Kemudian kanker dan ginjal. Semua trend ini meningkat. Kerugian kita selama 30 tahun seperti itu 1990-2019," ungkapnya pada webinar virtual yang diadakan Kementerian Kesehatan, Kamis (24/2/2022).

Ia pun menyebutkan jika trend penyakit tidak menular setiap hari semakin banyak. Jumlah terbesar dengan jumlah kematian pertama adalah cardiovascular.

Setelahnya jantung, pembuluh darah, kanker, saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Selain diabetes dan ginjal, juga menujukkan bahwa penyakit menular menjadi penyebab kematian di dunia.

"Kalau membandingkan sebab kematian, antara penyakit tidak menular dengan penyakit menular, dari trend 1990-2019, penyakit menular semakin mengecil. Jadi kalau proporsi di tingkat dunia, tinggal 20 persen saja," kata dr Ede menambahkan.

Sedangkan untuk penyakit tidak menular menjadi penyebab angka kematian hingga angka 73 persen. Sisanya kecelakaan yang sebelumnya 10 persen menurun hingga 7 persen.

Jadi dapat disebutkan faktor dominan yang menyebabkan kematian adalah penyakit tidak menular. Di sisi lain, faktor usia memang memengaruhi kondisi ini yaitu usia 70 tahun ke atas.

"Kematian didominasi oleh lanjut usia, rata-rata 70 tahun ke atas. Harapan ke bawah berkurang. Tapi ada catatan yang menarik, untuk usia 50-59 pada tahun 1990-2019 masih sama yaitu masih 20 persenan," papar dr Ede lagi.

Hal ini perlu diwaspadai. Oleh karenanya dr Ede menyarankan perlu upaya pencegahan timbulnya penyakit tidak menular ini.

Di antaranya cek kesehatan secara rutin, hindari asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola stres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas