Saraf Terjepit yang Dialami Raffi Ahmad Bisa Terjadi Berulang, Berikut Cara Mencegahnya
Suami Nagita Slavina ini mengalami saraf kejepit dan sempat menjalani operasi, setelah ia menggendong putra pertamanya Rafathar.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presenter Raffi Ahmad mendadak dilarikan ke rumah sakit.
Pemilik RANS Cilegon FC itu diketahui dilarikan ke rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan.
Suami Nagita Slavina ini mengalami saraf kejepit dan sempat menjalani operasi, setelah ia menggendong putra pertamanya Rafathar.
Umumnya saraf kejepit bisa reda dengan sendirinya dengan cara pengobatan mandiri. Tapi, dalam beberapa kasus, dibutuhkan bantuan medis untuk mengobati saraf terjepit.
Baca juga: Hanung Bramantyo Sudah Rasakan Syaraf Terjepit Selama 4 Tahun, Sejak Syuting Film Habibie Ainun 3
Baca juga: Nagita Slavina Ingin Kembangkan Bisnis RANS Beauty ke Luar Negeri, Raffi Ahmad: Gaya Banget!
Dikutip dari laman RS Primaya, dengan istirahat dan perawatan di rumah, kebanyakan orang pulih dari saraf terjepit dalam beberapa hari atau minggu.
Terkadang prosedur medis diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit akibat saraf terjepit. Semakin cepat terdiagnosis dan mendapat perawatan untuk saraf terjepit, maka semakin cepat rasa sakit itu reda.
Siapa saja yang berisiko mengalaminya?
Berikut beberapa faktor yang bisa memperbesar risiko seseorang mengalami saraf terjepit:
- Osteofit : tulang yang menonjol disebabkan trauma atau akibat proses pengapuran. Penonjolan tulang/osteofit ini pun dapat menjepit saraf.
- Rematik (rheumatoid arthritis): peradangan di sekitar sendi dapat menekan jaringan saraf di sekitar sendi.
- Penyakit tiroid: orang dengan penyakit tiroid berisiko lebih tinggi terkena penjepitan saraf.
- Diabetes: penyakit kencing manis dapat menimbulkan gangguan saraf dan juga berisiko menyebabkan saraf terjepit.
- Kegiatan berulang: aktivitas tulang belakang yang berulang, seperti membungkuk atau mengangkut barang, dapat memperbesar risiko saraf kejepit.
- Cedera dari gerakan mendadak: gerakan seperti mengangkat, menarik, atau memutar dapat menimbulkan cedera pada saraf.
- Kelebihan berat badan: saraf bisa lebih tertekan akibat kelebihan berat badan.
- Kehamilan: penambahan volume cairan saat hamil dapat membuat rongga lebih sempit sehingga dapat menekan saraf.
- Bed rest: bila terlalu lama bed rest atau istirahat di tempat tidur, risiko saraf kejepit lebih tinggi
Mencegah Saraf Terjepit
Orang yang pernah terkena saraf kejepit bisa mengalaminya lagi di kemudian hari. Untuk pencegahan, bisa melakukan hal berikut ini:
- Postur tubuh saat duduk dalam posisi baik dan benar
- Hindari menyilangkan kaki saat duduk dalam waktu lama
- Menjaga berat badan agar ideal
- Ambil rehat sejenak ketika melakukan kegiatan yang berulang
- Menggunakan brace/korset untuk menjaga posisi tubuh dengan baik
- Olahraga untuk menguatkan otot dan membuat tubuh rileks