Beberapa Jenis Teh yang Dapat Turunkan Risiko Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Selain nikmat, secangkir teh juga mempunyai manfaat yang luar biasa. Bahkan bisa turunkan risiko penyakit jantung hingga 50 persen
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM -Berikut ini jenis teh yang bisa turunkan risiko penyakit jantung.
Menikmati secangkir teh sudah menjadi budaya di berbagai belahan dunia.
Tak hanya meredakan haus, secangkir teh hangat juga bisa menenangkan sinus saat flu.
Namun, ternyata tak hanya itu manfaat teh.
Baca juga: Mengenal Metode Egg Freezing, Manfaat, Risiko & Usia Paling Ideal Lakukan Pembekuan Sel Telur
Baca juga: 6 Manfaat Tidur Siang untuk Tubuh, Ini Waktu yang Baik untuk Istirahat Siang
Sebuah penelitian menunjukkan manfaat kesehatan lain dari teh.
Dikutip dari Men's Journal, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menemukan bahwa minum teh setidaknya tiga kali seminggu dikaitkan dengan umur yang lebih panjang dan penurunan risiko masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke secara signifikan.
Studi tersebut menganalisis 100.902 peserta dalam proyek China-PAR, penilaian kesehatan komprehensif di China.
Peserta dibedakan berdasarkan minum teh mereka (termasuk varietas teh hijau dan hitam).
Selanjutnya, dibagi menjadi dua kelompok.
Baca juga: 3 Resep Minuman Segar untuk Buka Puasa, Ada Thai Tea Aromatik hingga Es Buah Delima
Kebiasaan minum teh yang minum teh tiga kali atau lebih dalam seminggu, dan mereka yang minum lebih sedikit atau tidak sama sekali.
Para peneliti melakukan penelitian selama rata-rata 7,3 tahun untuk menilai kesehatan para responden dari waktu ke waktu.
Hasil yang diperoleh, secara keseluruhan orang yang minum teh secara rutin menunjukkan hidup yang lebih sehat dan hidup lebih lama daripada mereka yang jarang minum teh atau tidak meminumnya sama sekali.
Peminum rutin menunjukkan risiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dan stroke, dan memiliki risiko 22 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dan stroke yang fatal.
Selain itu, mereka juga menunjukkan risiko 15 persen lebih rendah dari semua penyebab kematian.