8 Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Otak, Tips Pencegahan, dan Cara Menerapkannya
8 kebiasaan buruk yang dapat merusak otak, dilengkapi tips pencegahan dan cara menerapkannya. Di era modern ini banyak kebiasaan buruk bagi otak.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Banyak kebiasaan dalam hidup yang berkontribusi pada kesehatan otak yang buruk.
Setiap kebiasaan buruk yang berakibat pada otak juga dapat menurunkan kesehatan diberbagai organ.
Jika kamu ingin menjaga kesehatan, kamu dapat mengawalinya dengan mengenali kebiasaan apa saja yang dapat memperburuk kesehatan otak.
"Kabar baiknya adalah kebiasaan buruk ini juga bisa menjadi yang paling mudah untuk diubah," kata Rudolph Tanzi, direktur Unit Penelitian Genetika dan Penuaan dan co-direktur Pusat Kesehatan Otak McCance di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang berafiliasi dengan Harvard.
Berikut ini kebiasaan buruk yang dapat merusak otak, dikutip dari WebMD dan Health Harvard.
Baca juga: Manfaat Kayu Manis untuk Kesehatan, Kontrol Gula Darah hingga Baik untuk Jantung
1. Terlalu banyak duduk
Rata-rata orang dewasa saat ini duduk selama enam setengah jam per hari.
Kebiasaan ini berpengaruh pada otak.
Sebuah studi tahun 2018 di PLOS One menemukan bahwa terlalu banyak duduk terkait dengan perubahan di bagian otak yang penting untuk memori.
Tanzi merekomendasikan untuk bergerak setelah 15 hingga 30 menit duduk.
Jika perlu, dapat memasang timer yang sedang berlangsung di ponsel sebagai pengingat.
Jadikan gerakan tubuh lebih aktif, dan berjalanlah di sekitar lingkungan.
2. Kurang bersosialisasi
Kesepian dapat menyebabkan depresi dan risiko Alzheimer yang lebih tinggi dan dapat mempercepat penurunan kognitif.
Sebuah studi Juli 2021 di The Journals of Gerontology: Series B menemukan bahwa orang yang kurang aktif secara sosial kehilangan lebih banyak materi abu-abu otak, lapisan luar yang memproses informasi.
Ilmu pengetahuan telah membuktikan peradangan kronis tingkat rendah dapat berubah menjadi penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes tipe 2, dan kondisi lainnya.
Untuk mencegah hal itu, kamu dapat melibatkan diri dalam interaksi sosial.
Temukan dua atau tiga orang dengan siapa Anda pada dasarnya dapat berbagi apa pun.
Cobalah untuk tetap berkomunikasi dengan orang lain.
Baca juga: Mikroplastik Ditemukan dalam Darah Manusia untuk Pertama Kalinya, Apa Dampaknya bagi Kesehatan?
3. Kurang tidur
Menurut CDC, sepertiga orang dewasa tidak mendapatkan tujuh hingga delapan jam tidur yang direkomendasikan untuk kesehatan.
Penelitian dalam Sleep edisi Desember 2018 menemukan keterampilan kognitif – seperti memori, penalaran, dan pemecahan masalah – menurun ketika orang tidur kurang dari tujuh jam per malam.
Untuk mencegah hal ini, jangan fokus untuk tidur lebih banyak.
Pendekatan yang lebih baik adalah memberi diri lebih banyak waktu untuk tidur secara cukup, misal tidur lebih awal dari biasanya.
Jika kamu bangun, berikan waktu bagi pikiranmu untuk rileks sejenak.
4. Stres kronis
Stres kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal, area yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran.
Pada orang dewasa, tingkat stres kebanyakan terjadi pada usia kerja.
Pola pikir harapan tinggi ini dapat memicu reaksi negatif yang meningkatkan tingkat stres setiap kali segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginanmu.
Untuk mencegah stres yang berlebihan, maka bersikaplah fleksibel dengan reaksimu.
Ketika kamu merasa akan marah, tarik napas dalam-dalam dan ingatkan dirimu bahwa tidak ada oyang selalu mendapatkan hal terbaik.
Kamu juga dapat menenangkan diri dengan memberi sugesti.
5. Makan Terlalu Banyak Junk Food
Bagian otak yang terkait dengan pembelajaran, memori, dan kesehatan mental lebih kecil pada orang yang memiliki banyak junk food.
Contoh Junk Food di antaranya hamburger, kentang goreng, keripik kentang, dan minuman ringan dalam makanan mereka.
Makanan yang baik untuk mengganti kebiasaan makan junk food ini adalah Berries, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau, di sisi lain, menjaga fungsi otak dan memperlambat penurunan mental.
Jadi, lain kali kamu sering makan sekantong keripik, maka ambil kacang sebagai gantinya.
Baca juga: Masalah Kesehatan Mental yang Sering Dialami Single Mom dan Cara Mengatasinya
6. Menggunakan Headphone Terlalu Lama
Dengan menggunakan earbud pada volume penuh, kamu dapat merusak pendengaran dan hilangnya jaringan otak.
Untuk mencegah hal ini kamu dapat mengurangi kebiasaan menggunakan erabud terlalu sering dan mengurangi volume ketika menggunakannya.
7. Tubuh Tidak Cukup Bergerak
Semakin lama kamu tidak melakukan olahraga teratur, semakin besar kemungkinan kamu menderita demensia.
Kamu juga lebih mungkin terkena diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi -- yang semuanya mungkin terkait dengan Alzheimer.
Untuk mengatasinya, kamu tidak harus mulai berlari maraton.
Cukup lakukan olahraga ringan selama setengah jam di taman atau jalan cepat di sekitar lingkunganmu.
Atur jadwal olahragamu minimal 3 hari dalam seminggu.
8. Terlalu Banyak Berada dalam Kegelapan atau Tidak Terkena Sinar Matahari
Orang yang sering mengurung diri di kamar dapat membahayakan otak dan tubuh.
Jika seseorang tidak mendapatkan cukup cahaya alami, dia mungkin mengalami depresi, dan itu dapat memperlambat otak.
Penelitian juga menunjukkan bahwa sinar matahari membantu menjaga otak manusia bekerja dengan baik.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Kesehatan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.