Tidak Ada Alat yang Menempel Jadi Pilihan Metode Sunat Terkini
Metode sunat kini seringkali menjadi pertimbangan orangtua ketika ingin menyunatkan anaknya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Metode sunat kini seringkali menjadi pertimbangan orangtua ketika ingin menyunatkan anaknya.
Kenyamanan anak, alat yang digunakan, proses pemulihan menjadi beberapa faktor pertimbangan.
Dulu sunat dilakukan secara konvensional yang kadang membuat anak merasa takut menjalaninya, apalagi proses penyembuhan yang lama sehingga aktivitas anak bisa terhambat atau tertunda.
Ketua Umum Asosiasi Dokter Khitan Indonesia (ASDOKI), dr Darsono mengatakan, saat ini metode sunat sudah sangat berkembang luar biasa.
Salah satunya yang cukup banyak diminati adalah klem, namun sayangnya ketersediaan dan harga kadang menjadi kendala.
"Tidak hanya itu, kadang klem yang harus tetap terpasang pada penis selama beberapa waktu seusai sunat, juga menjadi pertimbangan penting," kata dr. Darsono saat grand launching Tekno Klem Indonesia “New Innovation of Hi-Tech Circumcision Method di Yogyakarta, Minggu (27/3/2022).
Berdasarkan fakta inilah, dirinya bersama dan dr. Anwar Indra Syafrudin mengembangkan alat sirkumsisi klem berteknologi tinggi agar dapat mengatasi masalah-masalah sunat yang ada yang diberinama Tekno Klem.
Baca juga: Rayyanza Sunat di Usia 1 Bulan, Raffi Ahmad Pertimbangkan Masalah Ini
Inovasi anak bangsa yang berteknologi tinggi dan berkualitas tinggi ini dibuat dengan menggabungkan alat Tekno Klem dan metode Tekno Sealer sehingga bisa menjadi pilihan metode sunat anak terkini dan menjadi penyempurna alat sirkumsisi di Indonesia.
"Jadi klem ini tidak perlu terpasang usai sunat, jadi anak akan merasa nyaman,” papar Darsono dalam keterangan tertulis.
Alat sirkumsisi terbaru dengan metode Tekno Sealer ini, kata dia menyempurnakan semua metode sunat yang sudah ada di Indonesia selama ini.
Dalam kesempatan yang sama, dr Anwar Indra Syafrudin mengatakan, sunat dengan klem baru berteknologi baru ini telah diakukan pada lebih dari 5.000 anak di Indonesia selama periode 2020 hingga 2021.
"Selama periode tersebut menunjukkan angka keberhasilan tinggi dan risiko kejadian pasca-sunat sangat minimal, sehingga para praktisi sudah dapat merekomendasikan metode sunat baru ini,” katanya.
Metode sunat baru Tekno Sealer dapat menjadi jawaban atas keresahan dan kondisi masalah persunatan di Indonesia, seperti klem yang harus menempel setelah sunat, keterbatasan ketersediaan klem, risiko perdarahan dan lainnya..
"Hasil sunat lebih rapi dan estetis, proses pemulihan cepat, tidak ada jahitan atau balutan kasa, pascasunat tidak ada klem yang menempel dan setelah sunat, anak bisa bebas mandi setiap hari," katanya.
Setelah selesai proses sunat, dokter akan melepas klem dan memberikan lem pengganti jahitan atau dikenal dengan skin adhesive. Jadi tidak ada jahitan sama sekali.
Efektivitas penggunaan sealer sebagai pengganti jahitan, juga termuat dalam jurnal International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences and Technology.
Baca juga: Sunat Pada Anak Minimalisir Risiko Penyakit Infeksi Saluran Kemih
Dalam jurnal tersebut, KV Swathi Krishna dkk (2018) menyimpulkan, skin glues atau lem merupakan salah satu metode yang paling efektif dan efisien untuk menutup luka karena proses penjahitan memerlukan waktu yang tidak sebentar dan hasilnya juga lebih estetis.