Gerd Bisa Dipicu oleh Kebiasaan Makan Kurang Serat
Gastroesophageal reflux disease atau biasa disebut Gerd merupakan jenis penyakit gangguan pencernaan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gastroesophageal reflux disease atau biasa disebut Gerd merupakan jenis penyakit gangguan pencernaan. Asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi dinding dalamnya.
Hal tersebut membuat lapisan dalam saluran makanan mengalami iritasi. Banyak hal yang dapat memicu munculnya Gerd. Di antaranya dari aspek psikologis dan pola hidup.
Namun, ternyata kekurangan serat juga dapat meningkatkan risiko terjadinya Gerd. Hal ini disampaikan oleh Spesialis Gizi Klinik, dr Cindy J Pudjiadi SpGK.
"Kekurangan serat bisa berkontribusi di situ. Telat makan dan mengonsumsi makanan dengan lemak tinggi. Kalau kita misalnya telat makan, asupan serat kurang, otomatis lamsung perut kosong lama," ungkapnya dalam konferensi pers Nestle Health Science, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Maia Estianty Kena GERD Sampai Masuk RS, Tissa Biani Minta Maaf Baru Bisa Kirim Buah
Situasi ini dapar meningkatkan produksi asam lambung. Karenanya dr Cindy menyarankan untuk mengisi perut dengan susu atau serat di pagi hari. Sehingga dapat menahan rasa kenyang cukup lama.
Kenyang yang lama membuat seseorang tidak mengonsumsi makanan secara berlebih di siang hari. Dan sisi baiknya, perut dapat menahan konsumsi makanan gorengan atau tinggi lemak.
Baca juga: Apa Itu GERD? Simak Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita GERD
Kebiasaan ini dapat membantu mengatasi Gerd. Selain itu dr Cindy menyarankan untuk tidak melihat dari urusan makanan saja. Setiap orang harus berkonsultasi dengan dokter spesialis lain terkait masalah Gerd.
Baca juga: Stres Bisa Picu Sakit Mag dan GERD, Kok Bisa? Dokter Beri Penjelasan
Sehingga dapat diketahui obat apa yang dibutuhkan. Dan juga mempertimbangkan nutrisi apa yang perlu dipenuhi untuk mendukung menurunkan risiko Gerd.